Jakarta, 10/6 (ANTARA) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan memprakarsai dialog antara tokoh-tokoh agama Islam dengan jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) setelah diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Ahmadiyah. "Sebenarnya forum dialog seperti ini sudah sering dilakukan. Bahkan menyikapi perkembangan situasi bangsa belakangan ini Muhammadiyah telah menjadwalkan dialog dengan Ahmadiyah yang rencananya dilakukan 4 Juni lalu tapi tertunda," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa. Pemerintah pada Senin (9/6) mengeluarkan SKB Menteri Agama Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 3 Tahun 2008, Nomor: Kep-033/A/JA/6/2008, dan Nomor: 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesa (JAI) dan Warga Masyarakat. Namun, lanjut Din, selain karena kesibukan masing-masing pihak dan adanya persepsi yang masih belum sama, dialog antartokoh agama dengan jemaat Shmadiyah belum dapat dilaksanakan hingga saat ini. "Tetapi yang jelas dialog merupakan langkah utama yang harus dilakukan setelah diterbitkannya SKB terutama untuk mengajak saudara-saudara kita termasuk dari Ahmadiyah untuk kembali ke aqidah Islam yang baku," kata Din. Ia menegaskan Muhammadiyah menghargai dan menerima keputusan pemerintah terkait JAI melalui penerbitan SKB tersebut. Kedepan, tambahnya, seluruh tokoh dan ulama Islam hendaknya terus mengintensifkan mekanisme dakwah terutama untuk mengajak dan merangkul kembali elemen-elemen Islam untuk benar-benar berpegang pada akidah Islam yang sebenarnya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008