Feusisberg, Swiss (ANTARA News) - Swiss dan Turki berniat untuk mengubur dalam-dalam kejadian buruk yang menodai pertemuan paling akhir mereka saat mereka bertemu lagi Rabu di ajang Euro 2008. Berbagai media massa di kedua negara itu terus memberitakan selama berpekan-pekan mengenai perkelahian yag terjadi menyusul kemenangan Swiss pada babak playoff kualifikasi Piala Dunia di Istambul pada November 2005. Namun, dengan kemungkinan kedua tim itu bakal segera tersingkir dari turnamen saat ini setelah kalah pada pertandingan pembukaan, maka mereka bertekad bahwa mereka ingin benar-benar berkonsentrasi menghadapi pertandingan Rabu ini. "Sudah tentu, tidak mudah untuk melupakan apa yang terjadi di Istambul," ujar pemain tengah Swiss Tranquillo Barnetta kepada wartawan, Senin. "Tetapi, kami berusaha untuk tidak memikirkannya." "Satu-satunya kesamaan pada situasi di Istambul ialah kedua belah pihak perlu menang sehingga pertandingan Rabu besok itu akan menjadi seperti suatu pertandingan final bagi kita semua," ucapnya. Turki menghindari pembicaraan masalah Istambul itu pada konferensi pers, namun pelatih timnas Turki Fatih Terim sudah berbicara di waktu lalu bahwa timnya sangat ingin melupakan kejadian tersebut. "Saya yakin kedua belah pihak akan memberi contoh yang baik bagi pertandingan 'fair play' baik di dalam dan luar lapangan," ujarnya segera setelah hasil undian Euro 2008 dikeluarkan Desember lalu. Swiss kalah dalam pertandingan di Istambul 4-2 namun menolak Turki mendapat suatu tempat bagi Piala Dunia 2006 karena mereka unggul atas gol tandang setelah menang 2-0 dalam leg pertama di Berne. Keberhasilan Swiss itu dibayangi oleh bentrokan berikutnya antara pemain dan staf pelatih yang melihat bek Swiss Stephane Grichting dibawa ke rumah sakit setelah mendapat tendangan di pangkal pahanya. FIFA kemudian mengeluarkan larangan mengikuti enam pertandingan terhadap pemain Turki Alpay dan Emre serta pemain tengah Swiss Benjamin Huggel, kemudian belakangan menguranginya menjadi larangan pada empat pertandingan bagi Emre dan Huggel. Turki juga diperintahkan untuk memainkan tiga pertandingan pertama kualifikasi Euro 2008 di tempat netral dan secara tertutup. Sejumlah petugas polisi dan pejabat keamanan Senin kepada Reuters mengatakan, pertemuan kembali dua kubu yang pernah berseteru itu pada Rabu sangat lah berisiko dibanding pertandingan lain di Swiss dan lebih banyak lagi polisi akan dikerahkan di Basel. Namun, Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) menyatakan, pihaknya tidak akan meningkatkan tindak keamanan di dalam stadion. Kapten Swiss, Alex Frei, akan menjadi kehilangan terbesar bagi Swiss setelah menderita cedera ligamen lutut sehingga tidak dapat mengikuti sisa pertandingan di turnamen itu. Mitra regulernya di barisan depan, Marco Streller, yang juga menderita cedera kunci paha, diperkirakan sudah pulih saat ini. Sementara keprihatinan utama Turki terletak pada pertahanan tengah dengan Gokhan Zan tidak dapat bermian dan Servet Cetin diragukan apakah bisa bermain atau tidak setelah mengalami cedera ligamen lutut saat kalah 0-2 melawan Portugal pada Sabtu lalu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008