Pada saat bersamaan orangtua dilibatkan secara aktif dalam tumbuh kembang anak,
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Dr dr Nova Riyanti Yusuf mengatakan manajemen talenta tidak hanya melalui satu lembaga manajemen saja tetapi juga harus terintegrasi dengan lembaga lainnya.
Manajemen talenta tidak hanya satu lembaga saja, tetapi terintegrasi secara lebih masif dengan program pemerintah seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan program Genre, Kemendikbud dengan program pendidikannya hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) untuk program perlindungan anak, ujar perempuan yang akrab disapa Noriyu itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Pada saat bersamaan orangtua dilibatkan secara aktif dalam tumbuh kembang anak. Dia yang baru saja memimpin Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR ke Pyongyang, Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) atau Korea Utara, itu menyebutkan di Korea Utara terdapat Children Palace yang bertujuan untuk memberikan pembinaan gratis pada anak-anak berbakat.
Dia menambahkan di Children Palace di tempat anak-anak mendapatkan pembinaan gratis dengan berlatih musik, tari, kerajinan tangan,menyanyi,sains (fisika, komputer), dan lain-lain.
Kami delegasi Indonesia, juga diajak melihat hasil pembinaan dalam pertunjukkan seni anak-anak TK sampai SMA dalam durasi 1,5 jam. Selama pertunjukkan layar di belakang mereka menampilkan bendera Korea Utara, pertanian, hasil pembangunan infrastruktur, dan keindahan alam, lanjutnya.
Menurut dia, konsep manajemen talenta seperti itu dapat menjadi percontohan lembaga manajemen talenta Indonesia yang dicanangkan dalam visi Presiden Jokowi pada periode kedua.
Bisa dibayangkan, anak-anak RDRK hanya mempunyai sedikit saja insentif dan pengetahuan tentang apa yang akan mereka dapatkan sebagai hasil jerih payah mereka, tetapi mereka bisa bekerja keras menjadi sumber daya manusia unggul baik di dunia seni, sains, dan olahraga, jelasnya.
Indonesia, kata dia yang kesempatannya begitu luas, masa depan dapat digapai, hanya butuh sedikit manajemen talenta dengan lebih terarah maka SDM Indonesia sebagai negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia tidak akan terbendung sebagai SDM unggul.
Dalam kunjungan itu, dia juga semakin menyadari pentingnya meneruskan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada generasi penerus bangsa Indonesia.
Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019