Jakarta (ANTARA News) - Penasihat Forum Umat Islam (FUI) Ahmad Sumargono, mengaku bangga kepada Panglima Komando Laskar Islam, Munarman, yang menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya, Senin sekitar pukul 20.00 WIB. "Saya bangga karena beliau menjadi seorang ksatria," kata Sumargono, sebelum menjeguk Munarman, di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin. Menurut Sumargono, Munarman telah menepati janjinya, yakni kalau organisasi Ahmadiyah dibubarkan dirinya akan menyerahkan diri kepada polisi. "Kami sangat kagum atas sikapnya," ujar Sumargono. Penyerahan diri Munarman, ujarnya, diharapkan tidak diributkan oleh pihak lain, atau tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sumargono mengaku mengetahui Munarman menyerahkan diri dari berita yang ada di media elektronik. "Setelah tahu saya langsung kontak beberapa teman untuk datang ke sini (Polda). Ini merupakan bentuk solidaritas saja," ujarnya. Terkait dengan penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) Pembubaran Ahmadiyah, Sumargono menyatakan, bahwa yang paling penting adalah pelaksanaan di lapangan. "Kita berjuang agar SKB itu dilaksanakan secara tegas dan konsekuen di lapangan," katanya. Ia juga mengimbau agar tidak ada tindakan-tindakan anarkis pasca-penerbitan SKB tersebut. Munarman diketahui menghilang beberapa hari setelah insiden Monas 1 Juni 2008 ketika Front Pembela Islam (FPI) membubarkan massa Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). Kapolri menyatakan pihaknya memasukkan Munarman ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Simpang siur soal keberadaan Munarman selalu bergulir. Mulai dari isu bahwa yang bersangkutan telah meninggal akibat ditembak aparat, juga rumor bahwa Munarman dilindungi oleh seorang pejabat militer. Munarman sendiri, muncul dan menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya, Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB didampingi pengacaranya, Syamsul Bahri. "Saya datang untuk menetapi janji, dan saya bukan pengecut," kata Munarman. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008