New York, (ANTARA News) - Harga minyak mentah pada perdagangan Senin waktu setempat, Selasa pagi WIB, turun dari rekor penutupan tertinggi akhir pekan lalu. Hal tersebut disebabkan menguatnya dolar AS terhadap euro serta pernyataan Arab Saudi yang bersedia memenuhi setiap kenaikan permintaan. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli, menyusut 4,19 dolar AS per barrel menjadi ditutup pada 134,35 dolar AS. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli jatuh 3,78 dolar AS menjadi mantap pada 133,91 dolar AS. "Pemulihan dolar AS menekan harga," kata Eric Wittenauer, seorang analis pada Wachovia Securities. Dolar AS menguat seiring komentar Menteri Keuangan AS Henry Paulson yang mengatakan "Saya tak akan pernah melakukan intervensi." Paulson mengemukakan hal itu dalam sebuah wawancara televisi CNBC ketika ditanya tentang kemungkinan adanya intervensi untuk membantu menahan penurunan dolar AS. Euro jatuh di bawah 1,57 dolar AS setelah keterangan itu. Pada Jumat, dua acuan minyak mentah berjangka mencapai rekor tertinggi yaitu 139,12 dolar AS di New York dan 138,12 dolar AS di London.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008