Serang (ANTARA News) - Letusan vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, kembali meningkat menyusul bunyi dentuman sebanyak 24 kali hingga dirasakan ke pesisir pantai Anyer. Jumono, Petugas Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Senin malam, mengatakan, meningkatnya frekuensi letusan dan kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau sehubungan membesarnya lubang kawah baru di lokasi bukit selatan gunung. Awalnya, beberapa pekan lalu letusan dan kegempaan terus menurun hingga per hari mencapai 400 kali. Akan tetapi, kata dia, sekarang letusan dan kegempaan Anak Krakatau mencapai 500 kali per hari. "Peningkatan vulkanik itu tentu hingga kini status Anak Krakatau masih siaga atau level III," katanya. Berdasarkan data yang terekam Pos Pemantau Pasauran, Serang, Banten, intensitas kegempaan Anak Krakatau sepanjang Senin (9/6) pukul 00-18 WIB tercatat sebanyak 319 kali yakni gempa vulkanik A (dalam) 30 kali,gempa vulkanik B (dangkal) 76 kali, letusan 109 kali, tremor 9 kali dan hembusan sebanyak 95 kali. "Hari ini letusan dan kegempaan Anak Krakatau meningkat dibandingkan Minggu (8/6) mencapai 268 kali," katanya. Sementara itu, Nurdin (40) warga Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, mengaku selama ini tidak terpengaruh adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau, meski kerapkali terdengar bunyi dentuman keras.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008