Jakarta (ANTARA News) - Pengacara Munarman, Achmad Michdan menyatakan kliennya diperkirakan hanya berada di sekitar Jakarta selama menjadi buronan pihak kepolisian terkait kasus tindakan kekerasan yang terjadi di Monas, Jakarta Pusat, 1 Juni 2008.Hal tersebut dinyatakan Michdan usai menjenguk Munarman di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Jakarta Selatan, Senin malam.Pada Senin (9/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB, Panglima Komando Lasykar Islam Munarman menyerahkan diri pada pihak Polda Metro Jaya setelah sepekan dinyatakan masuk dalam daftar pencarian orang dan buron."Saya tidak tahu persis dimana ia berada, tapi kelihatannya di sekitar Jakarta saja," kata Michdan. Dugaan Michdan itu diperkuat karena saat ia berceramah di daerah Bekasi akhir pekan lalu, Munarman mengetahui soal ceramah tersebut, sehingga pengacara yang bergabung dalam Tim Pembela Muslim (TPM) itu memperkirakan kliennya berada tak jauh dari Jakarta. Ia menambahkan, Munarman sempat menyatakan keinginannya untuk pulang ke Sumatera namun niatnya itu diurungkan karena petugas kepolisian sudah mengantisipasi hal itu dengan mengetatkan penjagaan. "Karena itu ia nampaknya memilih tetap di Jakarta sekitar sini saja," katanya. Sementara itu pengacara Munarman yang lain, Chairil Syah juga mengungkapkan hal yang sama bahwa kliennya berada di Jakarta selama ini. "Ia cukup mobile (selalu bergerak-red), Munarman bukan bersembunyi tetapi ia hanya memilih waktu yang tepat saja untuk datang ke sini," katanya. Ia menyatakan, setelah makan malam bersama penyidik Munarman langsung menjalani pemeriksaan di Satuan Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Menurutnya, Munarman diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik dan diperkirakan pemeriksaan akan terus berlangsung hingga selesai. Ia menyatakan tim pengacaranya kemungkinan akan mengajukan upaya hukum lain seperti gugatan praperadilan. Sementara itu Michdan membantah bahwa Munarman mencekik seseorang saat insiden Monas, karena yang dilakukannya adalah berusaha mencegah anggota FPI yang akan berbuat anarkis.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008