Sidoarjo (ANTARA News) - Memasuki musim kemarau, endapan (sedimentasi) lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. kembali terjadi di Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akibat berkurangnya debit air di Kali Porong. Kini endapan hampir menutup badan Kali Porong setebal satu meter dan membentuk pulau di sekitar pipa pembuangan lumpur. Hubungan Masyarakat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Zulkarnain, di Sidoarjo, Senin, mengatakan bahwa endapan kembali terjadi di Kali Porong akibat debit air mengecil, sehingga tidak bisa secara alami menggelontorkan endapan lumpur tersebut. Namun demikian, menurut dia, sedimentasi ini bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan dan BPLS kini sedang membahas metode penanganan sedimentasi tersebut secara internal. "Dalam waktu satu bulan ini diharapkan sudah ada keputusan mengenai langkah penanganan sedimentasi yang tepat," kata Zulkarnain yang akrab disapa Izul ini. Menurut dia, salah satu metode yang dipertimbangkan yakni mengoperasikan kapal keruk untuk mengaduk dan mengencerkan endapan lumpur, selanjutnya dialirkan ke arah hilir. "Metode ini terbukti berhasil saat mengatasi sedimentasi pada musim kemarau tahun alu," katanya menegaskan. Meski terjadi endapan, kini pembuangan lumpur tetap dilakukan. Lumpur dibuang melalui dua outlet pipe berukuran 12 inci. Sementara dua pipa lainnya belum berfungsi karena sedang diperbaiki. Kini ketinggian endapan lumpur dari pipa pembuangan utama di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon telah melebihi kedalaman kali. Luas endapan mencapai dua pertiga dari lebar Kali Porong, yakni 90 meter dengan panjang endapan sekitar 200 meter. Di beberapa titik, endapan lumpur tampak mengering Izul mengatakan, untuk mengatasi masalah pengendapan di Sungai Porong ini, BPLS juga akan berkordinasi dengan Dinas Perairan Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Sidoarjo. "Bagaimanapun luapan lumpur itu harus dialirkan, sehingga tak terjadi sedimentasi," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008