Jakarta (ANTARA) -- Dalam rangka mendorong kualitas hidup masyarakat, Wellbeing Institute bekerja sama dengan Pusat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Universitas Indonesia (P3M UI) dan Universitas Nasional (Unas) menggelar Public Expose & Talk Show Riset Publik Digital – Pengukuran Indeks Kemaslahatan Publik (IKP) Berbasis Persepsi, Partisipasi dan Akseptabilitas Masyarakat. Acara itu diadakan di Perpustakaan Nasional, Ruang Teater Soekarman Lantai 2, Jalan Medan Merdeka Selatan No 11, Jakarta Pusat.
Ketua Panitia Dr. Jadi Suriadi mengatakan, acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil-hasil riset publik digital yang menggunakan metodologi Wellbeing ke tengah masyarakat.
“IKP yang dihasilkan berbasis pada persepsi, partisipasi dan akseptabilitas masyarakat yang menjadi inti sari dari wellbeing metodologi. Pelaksanaan riset secara teknis didukung dengan teknologi digital,” ujar Jadi.
Public Expose & Talk Show Riset Publik Digital berisikan materi kajian umum tentang Wellbeing Metodologi dan kajian pilot project yang meliputi IKP BPJS Kesehatan, Indeks Pola Hidup Sehat (IPHS), dan Indeks Preferensi Pemilih.
IPHS memaparkan cara baru sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait pola hidup sehat, melalui peran aktif masyarakat dalam survey publik secara digital. Sedangkan IPP lebih berfokus pada pendidikan pentingnya kualitas masyarakat sebagai pemilih, untuk mendapatkan “Kualitas Pemimpin” yang dipilihnya.
IPP berupa ukuran ketaatan masyarakat pada acuan yang disarankan oleh para ahli. Secara khusus, IKP Ibu Kota Negara dilaunching untuk meneliti seberapa besar penilaian masyarakat, keputusan Pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara WI, P3M UI dengan Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (Ikkesindo). Dan juga WI, PM3 UI dengan Kadin Kab. Tangerang,
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019