Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Senin pagi, turun tajam 22 poin menjadi Rp9.350/9.360 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu Rp9.328/9.350.
"Merosotnya rupiah karena pelaku melakukan aksi beli dolar AS dalam jumlah yang besar, terpicu oleh naiknya harga minyak mentah dunia pada Jumat yang mencapai 139 dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, tekanan pasar terhadap rupiah cukup besar, sehingga mata uang Indonesia sempat mencapai angka Rp9.355 dolar AS, namun posisi itu tidak lama bertahan dan kembali pada angka Rp9.350 per dolar AS.
"Kami memperkirakan rupiah akan terus melemah, karena dari pasar internal belum ada isu yang mampu memicu rupiah menguat, meski Bank Indonesia (BI) menyatakan akan tetap menjaga rupiah di pasar, katanya.
Menurut dia, BI kemungkinan akan kembali masuk pasar melihat tekanan pasar terhadap rupiah semakin besar.
BI akan melepas cadangan dolar AS untuk mengantisipasi tekanan tersebut, sehingga tekanan pasar akan berkurang, ucapnya.
Rupiah, lanjut dia, apabila BI masuk pasar maka posisinya diperkirakan akan berada di bawah angka Rp9.350 per dolar AS, karena BI menginginkan rupiah di bawah level Rp9.300 per dolar AS.
"Kami optimis apabila BI terus memantau posisi rupiah dan melakukan intervensi pasar, maka rupiah akan berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS," katanya.
Kebutuhan dolar AS, menurut dia, dari BUMN cukup besar untuk membeli minyak mentah, BI hanya menahan saja tekanan itu agar tidak terlalu besar menekan rupiah.
Meski BI telah menaikkan suku bunga acuannya dalam upaya menahan investor asing keluar dari pasar domestik, namun sentimen positif terhadap rupiah terjadi hanya sesaat, katanya.
Sementara itu, dolar AS terhadap yen menguat, setelah tingkat pengangguran di AS diluar perkiraan meningkat sebesar 5,5 persen pada Mei yang menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS tumbuh melambat.
Dolar As terhadap yen naik 0,1 persen menjadi 105,05 yen, euro mencapai 1,5770 dolar AS dan euro terhadap yen naik 0,1 persen menjadi 165,75 yen. (*)
Copyright © ANTARA 2008