Aljiers, (ANTARA News) - Dua bom meledak pada Ahad di satu stasiun kereta sebelah timur Aljiers sehingga menewaskan dua belas orang termasuk seorang insinyur Perancis, kata beberapa sumber keamanan dan diplomat.
Serangan Ahad tersebut adalah serangan maut ketiga dalam lima hari.
Dua bom itu meledak hampir bersamaan di kota kecil Beni Amrane, Provinsi Boumerdes, sekitar 50 kilometer dari ibukota negeri tersebut, Aljiers.
Korban jiwa lainnya adalah delapan prajurit yang menyertai warga Prancis itu, dua petugas pemadam dan seorang pria tak dikenal. Bom meledak ketika rombongan mereka dihantam bom yang diletakkan di samping stasiun tersebut, kata satu sumber keamanan.
Warga Prancis itu yang bekerja untuk perusahaan pengolahan air Perancis, Razel. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung-jawab.
Tiga pegawai dari perusahaan Perancis yang sama cedera September lalu dalam satu serangan bom mobil bunuh-diri. Saya Al-Qaeda di negara Islam Maghribi di Afrika Utara menyatakan bertanggung-jawab.
Beberapa perusahaan Prancis di Aljazair memulangkan keluarga pegawai mereka tahun lalu, ketika orang nomor dua Al-Qaeda, Ayman Az-Zawahri, menyeru semua pendukungnya di Afrika Utara untuk "membersihkan" tanah mereka dari orang Spanyol dan Prancis.
Sebanyak 200 ribu orang telah tewas di negara pengeksport minyak dan gas tersebut sejak 1992. Hal itu terjadi seiring pemerintah dukungan-militer membatalkan hasil pemilihan anggota parlemen. Satu partai Islam dipastikan menang dalam proses itu.
Kerusuhan telah reda dalam beberapa tahun belakangan tapi sebagian pertumpahan darah masih berlangsung terutama di wilayah di sebelah timur ibukota.
Enam prajurit tewas di provinsi yang sama pada Kamis, ketika rombongan mereka terkena bom yang dipasang oleh gerilyawan. Sehari sebelumnya, beberapa bom menewaskan dua orang di dekat satu barak militer di Bordj El Kiffan, sekitar 25 kilometer di sebelah timur Aljiers.
Maghred Al Qaeda menyatakan bertanggung-jawab atas dua serangan terhadap satu gedung pengadilan dan kantor PBB di Aljiers pada Desember. Tak kurang dari 41 orang tewas dalam peristiwa tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008