Pontianak (ANTARA) - Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat, masuk kategori sedang, kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar.
"Sejak tiga hari terakhir Kota Pontianak kembali diselimuti kabut asap dampak Karhutla yang merupakan kiriman dari kabupaten sekitar Pontianak," kata Tinorma Butar Butar di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan berdasarkan alat ukur ISPU, kualitas udara di Kota Pontianak, masuk kategori sedang.
"Alat pengukur kualitas udara di Kota Pontianak yang berada di Jalan Ahmad Yani Pontianak sejak kemarin mengalami kerusakan sehingga masyarakat umum tidak bisa melihat secara langsung kualitas udara di Pontianak," katanya.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, terpantau 3.116 titik panas (hotspot) di sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat, Jumat, atau jauh meningkat dari hari sebelumnya 935 titik panas.
Baca juga: Titik panas di Kalbar menurun, sebut BMKG
Baca juga: ISPU Kota Pontianak masuk kategori tidak sehat
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti dalam siaran persnya menyatakan terjadi peningkatan jumlah titik panas di Kalbar yang dipantau melalui hasil pengolahan data citra satelit Lapan mulai 5 September 2019 pukul 07.00 WIB hingga 6 September 2019 pukul 07.00 WIB, sebanyak 3.116 titik panas
Jumlah titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang, yakni sebanyak 1.028 titik panas atau jauh meningkat dari sebelumnya sebanyak 452 titik panas, katanya.
Kemudian disusul Kabupaten Sintang 719 titik panas; Kapuas Hulu 475 titik panas; Sanggau 253 titik panas; Kayong Utara 148 titik panas; Melawi 143 titik panas; Kubu Raya 87 titik panas; Bengkayang 53 titik panas; Landak 42 titik panas; Sambas 10 titik panas; Mempawah enam titik panas; Kota Singkawang dua titik panas; sementara di Kota Pontianak tidak ditemukan titik panas.*
Baca juga: Pontianak siapkan 35 ribu masker antisipasi asap karhutla
Baca juga: Masyarakat Pontianak diimbau tidak lakukan aktivitas di luar rumah
Pewarta: Andilala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019