Semarang (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Tengah Bambang Sadono bertekad membangun pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sehingga seluruh sumber daya akan tercurah sepenuhnya untuk menyejahterakan rakyat Jateng.Komitmen itu disampaikan dalam kampanye terbuka di Kabupaten Boyolali, Minggu, yang juga dihadiri juru kampanye Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Soemarsono, Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Bambang Sutoyo, dan dalang Ki Warseno Slank."Kami akan sungguh-sungguh membangun pemerintahan yang jujur dan bersih. Kami bertekad membangun ekonomi kerakyatan," kata cagub dari Partai Golkar yang berpasangan dengan Muhammad Adnan itu.Menurut dia, dengan pemberdayaan ekonomi, masyarakat memiliki daya beli sehingga perputaran ekonomi di suatu daerah akan bergerak lebih kencang. "Tantangan yang dihadapi memang amat berat namun kita tak boleh berputus asa," katanya.Keluarkan masyarakat dari semua kesulitan!Ia menjelaskan, dalam keadaan masyarakat seperti saat ini dibutuhkan terobosan-terobosan untuk mengatasi persoalan mendesak, agar masyarakat tidak kekurangan pangan, anak-anak tetap sekolah, dan bayi terpenuhi gizinya. "Jawa Tengah butuh pemimpin yang bersih dan memiliki komitmen besar untuk mendampingi masyarakat keluar dari semua kesulitan," ucap Bambang.Jika tidak lebih baik mundur!Sebagai garansi dari janjinya, Bambang berjanji akan mundur dari jabatannya bila dalam jangka waktu tiga tahun pertama memimpin Jateng tidak ada perubahan lebih baik dalam kehidupan masyarakat Jateng "Kami berjanji jika waktu tiga tahun menjalankan tugas pemerintahan masih banyak rakyat susah, Bambang-Adnan bersedia mundur dari kursi gubernur dan wakil gubernur," katanya. Soemarsono mengatakan, Partai Golkar sepenuhnya mendukung Bambang-Adnan karena selain merupakan pasangan ideal, keduanya betul-betul memikirkan kepentingan rakyat yang telah dibuktikan dengan melakukan kontrak politik dengan para petani, nelayan, buruh, ibu rumah tangga dan elemen masyarakat lain.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008