Jakarta (ANTARA) - Pelatih Puerto Rico Eddie Cassiano memilih bersikap menerima atas kekalahan dari Serbia dalam laga putaran kedua Piala Dunia FIBA 2019, sebab baginya lawan mereka itu adalah kandidat juara terkuat.
Puerto Rico menelan kekalahan 47-90 dari Serbia di Wuhan, China, Jumat, dalam laga pertama mereka di Grup J.
Baca juga: Serbia masih terlalu perkasa bagi Puerto Rico
"Kami bermain melawan tim kandidat terkuat juara. Kami melakukan apa yang bisa namun tak cukup untuk bisa bersaing," kata Cassiano selepas laga dilansir laman resmi FIBA.
Kendati skor akhir tak memperlihatkan perlawanan keras Puerto Rico, tim besutan Cassiano sebetulnya tampil sangat agresif sepanjang 40 menit permainan.
Mereka melepaskan jumlah percobaan tembakan terbuka yang lebih banyak dibandingkan Serbia yakni 64 banding 61, namun pertahanan ketat lawannya itu membuat Puerto Rico hanya membukukan akurasi 26 persen saja. Sementara di waktu bersamaan Serbia meraih angka dari 55 persen tembakan terbuka mereka.
Puerto Rico kesulitan menembus paint area Serbia, sementara di waktu bersamaan pertahananan mereka diakui tampil tak cukup baik untuk meredam serangan yang datang.
Baca juga: Puerto Rico lengkapi wakil Grup C ke babak kedua
Hal itu turut diakui big man Renaldo Balkman yang hanya tampil 18 menit dan membukukan empat poin saja sepanjang laga.
"Serbia memang tim kuat, tapi kami mungkin bisa sedikit memperbaiki penampilan pertahanan," katanya.
"Kami masih ada pertandingan lain pada Minggu dan sudah waktunya berkonsentrasi untuk itu," ujar Balkman melengkapi.
Harapan Puerto Rico untuk lolos ke perempat final kian tipis, namun apapun itu mereka akan membidik hasil terbaik kala menghadapi Italia pada Minggu (8/9).
Baca juga: Polandia lanjutkan catatan sempurna, atasi Rusia 79-74
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019