Jakarta (ANTARA) - Matthijs de Ligt berpeluang menebus debut buruknya di Juventus, saat ia membela Belanda dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Jerman di Hamburg pada Sabtu dini hari WIB.
Bek yang didatangkan dengan transfer senilai 75 juta euro dari Ajax itu tampil tidak meyakinkan saat memperkuat Juventus, yang menang 4-3 atas Napoli dalam pertandingan Liga Italia pada Sabtu silam.
Mengisi posisi Giorgio Chiellini yang cedera, De Ligt melakukan sejumlah kesalahan yang membuat Napoli mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 setelah timnya unggul tiga gol terlebih dahulu.
Namun penampilan buruk saat debut bukan hal baru bagi De Ligt. Saat ia melakukan debutnya untuk timnas Belanda melawna Bulgaria pada 2017, ia yang saat itu baru berusia 17 tahun melakukan dua kesalahan yang membuat tim lawan mampu menang dua gol tanpa balas.
Setelah penampilan bersama Juventus tersebut, De Ligt mendapat banjir kritik dari media Italia dan para penggemar klub. Di media sosial, ia dijuluki "Phil Jones Belanda," mengacu pada bek Manchester United yang kerap melakukan kesalahan tersebut.
Meski demikian, pelatih timnas Belanda Ronald Koeman tidak terkejut dengan kegagalan De Ligt melakukan debut impresif. Pada konferensi pers yang dilakukan pada Senin, ia menegaskan bahwa De Ligt tetap merupakan pilar utama di lini belakang Tim Oranje.
Koeman bahkan mengingatkan bahwa dirinya pun melakukan penampilan buruk saat melakukan debut untuk Barca.
"Saya masih punya kliping koran mengenai pertandingan pertama saya di Barcelona. Itu adalah bencana. Kami kalah 0-2 dan semua orang mempertanyakan kedatangan saya," tutur Koeman seperti dikutip dari Reuters.
De Ligt terlihat dapat bereaksi terhadap situasi buruk yang dialaminya dengan baik. Ia tidak patah semangat atas badai kritik yang menghinggapinya.
"Saya akan lebih senang mendengar bahwa saya masih memiliki ruang sebesar 60 persen untuk tumbuh ketimbang diberitahu bahwa saya telah mencapai 90 persen potensi saya. Masih ada banyak ruang untuk berkembang," ucapnya kepada De Telegraaf.
Di timnas, De Ligt akan berada di lingkungan yang jauh lebih diakrabinya ketimbang suasana baru di Juventus. Selain itu, ia akan berduet dengan Pemain Terbaik Eropa 2019 Virgil van Dijk.
Bermitra dengan bek terbaik di dunia, jelas akan membuat De Ligt dapat belajar lebih banyak lagi. Pada ujungnya, satu penampilan mengecewakan bersama klub pun akan dilupakan dengan cepat.
Setelah pertandingan melawan Jerman, Belanda selanjutnya akan dijamu Estonia dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa pada Selasa (10/9) dini hari mendatang.
Baca juga: De Ligt ingin bantu Juventus akhiri paceklik gelar Liga Champions
Baca juga: De Ligt sudah kepincut Juve sebelum diajak Ronaldo
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019