Medan (ANTARA News) - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi usia 0-6 bulan tanpa diselingi makanan lain (eksklusif) secara teratur merupakan salah satu upaya pencegahan gizi buruk pada bayi.
Ketua Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara (USU), Drs Jumirah Apt M Kes, di Medan, Sabtu, mengatakan, dewasa ini masih banyak ibu yang tidak menyadari bahwa ASI merupakan salah satu penangkal gizi buruk karena memiliki protein tinggi, steril, dan merupakan anti bodi terbaik bagi bayi.
Ia mengatakan, gizi buruk merupakan permasalahan komplek yang disebabkan banyak faktor diantaranya perilaku ibu, penyakit dan kurangnya asupan makanan yang bergizi.
Fenomena saat ini adalah banyaknya perilaku ibu yang memberikan susu formula pada bayinya. Padahal salah satu penyebab gizi buruk adalah banyaknya ibu yang tidak memberikan ASI pada bayinya.
Ini disebabkan banyaknya ibu yang tidak faham bahwa ASI adalah makanan yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Umar Zein, mengatakan, terjadinya kasus gizi buruk pada balita disebabkan banyak faktor.
Beberapa diantaranya disebabkan menurunnya daya beli masyarakat terhadap makanan bergizi, penyakit yang diderita sehingga tubuh tidak bisa menyerap gizi dari makanan yang dikonsumsi dan minimnya pengetahuan orang tua terhadap makanan bergizi.
"Demi menekan kasus gizi buruk di Medan, kami akan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat serta makanan bergizi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008