Kondisi di pelabuhan lancar dan sampai hari ini masih giat bongkar semen tiga kapal. Satu kapal pengangkut semen curah dan dua kapal mengangkut semen kemasan.

Mataram (ANTARA) - Manajemen PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Lembar menyatakan bahwa kelangkaan semen merek tertentu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, bukan disebabkan keterbatasan dermaga bongkar muat kapal.

"Kondisi di pelabuhan lancar dan sampai hari ini masih giat bongkar semen tiga kapal. Satu kapal pengangkut semen curah dan dua kapal mengangkut semen kemasan," kata General Manager PT Pelindo III Cabang Lembar, Erry Ardiyanto ketika dihubungi di Mataram, Jumat.

Erry juga membantah ada informasi yang beredar bahwa ada penahanan kapal di pelabuhan sehingga menyebabkan kelangkaan semen yang sangat dibutuhkan oleh warga terdampak gempa di NTB.

"Jika ada barang ditahan, imbasnya pelabuhan akan rugi besar karena harus melayani kapal-kapal lain selain kapal semen sehingga jika ada informasi terkait penahanan barang di pelabuhan itu tidak benar dan tidak berdasar," ujarnya.

Pelindo II Cabang Lembar, kata dia, mengoperasikan empat dermaga, yakni DN 1 dengan panjang 100 meter untuk bongkar muat kargo dan peti kemas. Sedangkan DN 2 dengan panjang 110 meter untuk bongkat muat barang curah cair dan curah kering pupuk serta kapal "rol on rol" (roro).

Ada juga dermaga lokal dengan panjang 150 meter untuk aktivitas bongkar muat barang curah kering. Dan dermaga untuk aktivitas "Mooring Buoy" semen yang didatangkan oleh Indocement dan Bosowa.

Baca juga: Tim Gabungan NTB telusuri penyebab semen langka

"Sampai dengan hari ini ada tiga kapal semen yang sedang melakukan bongkar di Dermaga Pelindo Pelabuhan Lembar. Terkait dengan kapal pupuk dan kapal roro, kami khususkan bongkar di DN 2," kata Erry.

Pelindo III, kata dia, juga segera mengoperasikan Dergama Terminal Gili Mas yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI). Pembangunan Terminal Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat, tersebut sudah rampung dan siap dioperasikan untuk sandar kapal pesiar berukuran besar.

Erry menyebutkan dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) tersebut dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar yang berada di sisi timur Gili Mas.

Panjang dermaga mencapai 440 meter dengan lebar 26 meter dan kedalaman draft 12 meter sehingga memungkinkan bagi Kapal Quantum Class berukuran panjang 250 meter sampai 350 meter.

"Insya Allah uji coba perdana Dermaga Gili Mas akan dilakukan pada November 2019, sambil menunggu jadwal peresmian. Kapal yang akan sandar pertama kali adalah jenis kapal pesiar dari luar negeri yang akan membawa wisatawan asing sebanyak 4.000 orang," katanya.
Baca juga: Menperin sebut masalah impor semen soal persaingan

Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019