Yogyakarta (ANTARA News) - Pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XX/2008 di depan Gedung Agung (Istana Negara), Sabtu petang disambut antusias ribuan warga masyarakat yang memadati Jalan Malioboro hingga ujung selatan Jalan Ahmad Yani.
Mereka berdesak-desakkan untuk menyaksikan pawai kesenian dalam rangkaian acara pembukaan festival tahunan itu.
Sebanyak 15 kelompok antara lain kelompok kesenian dari sembilan kampung yang terpilih, marching band dari dua perguruan tinggi di Yogyakarta serta kelompok waria ikut memeriahkan pawai tersebut.
Sesampainya di depan Gedung Agung atau depan Museum Benteng Vredeburg, kelompok-kelompok itu mempertunjukkan atraksi keseniannya sesuai tema yang mereka usung di hadapan para tamu undangan termasuk Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Seperti kelompok kesenian dari Kampung Samirono yang mengusung tema `mencintai alam Indonesia`, menggambarkan bahwa Indonesia tampak cantik dilihat dari luar, tetapi kenyataannya di dalam masih banyak masalah.
Indonesia disimbolkan dengan sosok Sinta yang terus-menerus dirongrong banyak `buto` (raksasa berjiwa kejam).
"Tema yang diusung pada FKY kali ini adalah `The Past is New` atau masa lalu yang selalu baru dengan harapan ada sinergi antara masa lalu dengan masa sekarang," kata Direktur FKY, Aji Wartono.
Keikutsertaan beberapa kampung pada festival itu bukan merupakan hal yang tidak disengaja. "Kami sengaja ingin melibatkan unsur masyarakat dalam festival ini," katanya.
Sementara itu, Gubernur DIY Sultan HB X dalam sambutannya berharap festival tersebut berjalan sukses dan lancar.
Setelah Sultan memasukkan uang koin ke dalam celengan berbentuk Antasena yang menjadi maskot FKY XX, serta membuka gembok pintu gerbang Benteng Vredeburg, menandai FKY 2008 secara resmi dibuka.
Festival kesenian dan pasar raya ini akan berlangsung selama satu bulan yaitu 7 Juni hingga 7 Juli.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008