Pak Yorrys nampaknya menjadi bagian atau bahkan motor untuk mendorong mekanisme partai berjalan di luar agenda normalJakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Golkar Sabil Rachman menekankan mekanisme kerja organisasi di internal Partai Golkar saat ini berjalan normal tanpa ada agenda kepartaian yang dikorbankan.
"Mekanisme dan agenda partai di bawah kepemimpinan pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar) tetap berjalan seperti biasa dan normal tanpa ada agenda yang dikorbankan, termasuk jadwal Munas Desember 2019," kata Sabil dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Sabil mengatakan tudingan yang disampaikan Yorrys Raweyai atas adanya sejumlah permasalahan di internal Golkar yang ditandai desakan segelintir pengurus agar Munas dimajukan, adalah tidak benar.
Baca juga: Kantor DPP Partai Golkar diserang bom molotov
"Pernyataan pak Yorrys bahwa Golkar menghadapi masalah seperti yang dituduhkan, mungkin itu selain karena pak Yorrys sudah cukup lama meninggalkan partai, juga mungkin karena mendapatkan informasi sepihak," kata dia.
Dia mengatakan di tengah proses organisasi yang berjalan normal, ada segelintir pengurus yang mendesak agar agenda-agenda kepartaian dimajukan. Namun, kata dia, jika agenda itu dimajukan maka justru bisa mengorbankan agenda lainnya.
Baca juga: Golkar laporkan ketua dan wasekjen soal pemalsuan surat
"Pak Yorrys nampaknya menjadi bagian atau bahkan motor untuk mendorong mekanisme partai berjalan di luar agenda normal. Munas sesuai jadwal adalah Desember, karena sekarang kita masih fokus pada proses dan tindaklanjut hasil pileg," jelas dia.
Dia menekankan saat ini Golkar sedang fokus melakukan seleksi calon pimpinan DPRD baik untuk tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Namun proses tersebut, kata dia, ditanggapi Yorrys dengan mengatakan bahwa seleksi sengaja diperlambat dan ada permainan uang.
Sabil menegaskan tudingan itu sangat tendensius. Dia menekankan DPP Golkar sama sekali tidak memperlambat atau mempercepat proses seleksi, melainkan semata-mata ingin selain menjalankan proses rekruitmen pimpinan dewan yang lebih kualitatif.
"Oleh karena itulah maka partai sangat bersungguh-sungguh agar proses itu selain tepat waktu, juga menjawab aspirasi publik agar pimpinan dewan lebih memiliki kapasitas yang lebih dari memadai untuk memimpin lembaga legislatif di daerah," jelas dia.
Menurut Sabil, DPP sungguh-sungguh menerapkan petunjuk pelaksanaan hasil Rapim V Golkar tahun 2013 dalam merekrut pimpinan dewan dengan beberapa kriteria yang harus dilakukan secara konsisten dan akuntabel.
Proses tersebut membutuhkan waktu namun tetap tidak mengganggu jadwal di daerah.
"Jadi pernyataan pak Yorrys yang menuduh macam-macam terutama tuduhan bayar rekomendasi tidak benar. Saya mengajak pak Yorrys untuk sedikit lebih dewasa dan menanam prasangka baik dalam kepemimpinan pak Airlangga Hartarto," kata Sabil.
Lebih jauh dia menyampaikan penanganan dan pelayanan administrasi kepartaian serta komunikasi dengan jajaran dan elemen partai baik kabupaten/kota maupun provinsi juga tetap berjalan baik.
Atas dasar itu, tegas dia, sangat naif apabila ada tuduhan seolah-olah partai tidak berjalan atau stagnan. Menurut dia, tuduhan yang tidak berdasar yang memiliki tendensi negatif itu hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang memang menginginkan Munas dipercepat.
Sabil mengingatkan tugas kepengurusan hari ini bukan hanya sekadar penyelenggaraan Munas, namun juga harus memikirkan kepentingan kader di daerah.
"Kepentingan teman-teman kader di daerah tidak boleh kita distorsi oleh kepentingan Munas belaka. Benar bahwa Munas adalah salah satu tugas dan tanggungjawab organisasi yang harus dilakukan, tetapi sebelum Munas banyak agenda partai yang harus dilaksanakan," terangnya.
Dia menegaskan kader di daerah membutuhkan atensi atas kepentingan pasca-pileg. Dia meyakini kader daerah tidak akan terprovokasi oleh pihak yang hanya memikirkan percepatan Munas.
"Bagi kami setelah kepentingan teman-teman kader di daerah selesai, baru kita akan melaksanakan Munas sesuai jadwal," ujar Sabil.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019