Jakarta (ANTARA) - Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) akan melaporkan insiden kericuhan yang terjadi saat Malaysia melawan Indonesia pada Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9) malam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menpora Malaysia Syed Saddiq dalam akun instagram resminya.
“Saya diberitahu FAM bahwa mereka akan membuat aduan resmi kepada FIFA. Saya juga akan membuat laporan resmi kepada Pemerintah Indonesia,” kata Syed Saddiq seperti tertulis di salah satu postingan di instagramnya.
Baca juga: Indonesia versus Malaysia sempat dihentikan karena ricuh
Baca juga: Suporter Malaysia selamatkan diri usai laga lawan Indonesia
Ia memposting sebuah video, di mana dia dan para pendukung timnas Malaysia sedang menyaksikan laga tersebut di tribun penonton.
Menteri Malaysia itu mengakui bahwa ia dan pendukung timnas Malaysia telah mendapatkan perlakuan buruk dari suporter timnas Indonesia yang melemparkan mereka kemasan minuman dan bom asap saat Malaysia menang atas Indonesia.
Hingga pertandingan berakhir pun, Syed Saddiq yang turut menonton di tribun penonton harus terjebak di dalam stadion bersama para pendukung timnas Malaysia.
Indonesia yang kalah 2-3 dari Malaysia menyebabkan kericuhan di dalam dan luar stadion.
“Kekerasan tidak bisa diterima dalam cara apa pun. Keselamatan pemain dan suporter menjadi prioritas saya,” kata Saddiq menambahkan.
“Kejadian ini sangat menyedihkan dalam dunia sepak bola yang seharusnya menjadi media pemersatu bangsa. Saya berjanji akan menuntut keadilan bagi rakyat Malaysia.” kata Saddiq menegaskan.
Baca juga: Indonesia dipecundangi Malaysia 2-3
Oknum suporter Indonesia membuat ulah yang membuat pertandingan sempat dihentikan selama sekitar 10 menit di babak kedua.
Untuk merespons insiden tersebut, Menpora RI Imam Nahrawi pun ikut turun tangan dengan menemui Menpora Malaysia di Jakarta pagi ini untuk meminta maaf secara langsung.
Baca juga: Akibat ricuh di GBK, Menteri Imam Nahrawi temui Menpora Malaysia
Baca juga: Simon McMenemy: suporter Indonesia terbaik sekaligus terburuk di dunia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019