Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi dari China, Huawei menilai implementasi teknologi 5G akan mendorong perkembangan industri menuju otomasi dan digitalisasi yang berpengaruh pada ekonomi digital di Asia Pasifik.

"5G hadir di saat yang tepat dengan jangkauan yang luas, bandwidth yang besar serta tingkat latensi yang rendah, teknologi 5G akan memungkinkan penerapan berbagai skenario kompleks untuk industri," kata Direktur Huawei dan Presiden Institut Riset Strategis Huawei, William Xu saat acara Huawei Asia-Pasific Innvoation Day di China, dalam keterangan pers yang dikutip pada Jumat.

Asia Pasifik menjadi kawasan terdepan dalam penerapan teknologi 5G dan Korea Selatan menjadi negara pertama yang memakai 5G secara komersial. Jumlah pengguna jaringan 5G di Korea Selatan mencapai 2 juta pelanggan sejak digelar April lalu.

Sementara China sudah menguji coba jaringan 5G secara komersial dalam skala besar di kota Beijing, Guangzhou, Shanghai, Chengdu dan Shenzhen.

Huawei mulai berinvestasi untuk 5G sejak 2009, total mencapai 4 miliar dolar Amerika Serikat selama 10 tahun terakhir. Huawei juga berinvestasi untuk riset dasar chip, material hingga algoritme untuk 5G.

Huawei di acara Asia Pasific Innovation Day 2019 yang diadakan di Chengdu juga mendemonstrasikan potensi penggunaan 5G di berbagai bidang, antara lain perangkat virtual reality (VR), drone hingga sistem telemedis dan ambulans berbasis 5G.

Baca juga: Dubes RI dorong kolaborasi riset dengan perusahaan China

Baca juga: Huawei mulai lawan teknologi AI milik Amerika Serikat

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019