Malang, (ANTARA News) - ProFauna Indonesia yang didukung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melepas 17 ekor burung merak hasil sitaan di kawasan Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) , Jawa Timur. Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid, Sabtu, mengatakan, rumah terbaik satwa adalah alam sehingga belasan burung merak hasil sitaan dan telah mendapatkan perawatan intensif di pusat penyelamatan satwa itu dilepas ke alam bebas. "Sebelum dilepas ke alam bebas, belasan burung merak tersebut telah mendapat perawatan intensif di pusat penyelamatan satwa ProFauna selama 4 bulan," katanya. Selain mendapatkan perawatan intensif di pusat penyelamatan satwa ProFauna, katanya, belasan burung merak sitaan itu juga telah dirawat selama bertahun-tahun di pusat penyelamatan satwa di Yogyakarta. Menurut Rosek, burung merak tersebut merupakan hasil sitaan dari polisi kehutanan dari pasar burung dan rumah pribadi bahkan sampai saat ini burung merak masih banyak diperdagangkan di Jawa seperti di Ngawi (Jatim) dan Pasar Pramuka (Jakarta) dengan harga sekitar Rp 200.000 per ekor. "Belasan burung merak ini sengaja kami lepas di kawasan BTNBTS, karena lokasi itu sebelumnya (sekitar tahun 1970) dikenal sebagai habitat merak, namun kini sudah mengalami kepunahan lokal. Re-introduksi merak di habitat alaminya ini diharapkan akan memperkaya keanekaragam hayati di taman nasional tersebut," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008