Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan sertifikasi 12 usaha pariwisata dalam rangka meningkatkan kualitas dan standar pelayanan, sehingga diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Tahun ini, kami mengikutkan pelaku usaha pariwisata yang ada di Kulon Progo untuk sertifikasi usaha pariwisata yang difasilitasi oleh Dinpar DIY," kata Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata Kulon Progo Endah Supeni di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan sertifikasi usaha pariwisata meliputi usaha rumah makan, restoran, spa, dan hotel. Usaha rumah makan yang diikutkan dalam sertifikasi usaha pariwisata, yakni rumah makan Pring Petung, Dapur Semar, Gudeg Bu Djuminten dan Pondok Dhahar Bu Ambar.
Selanjutnya, sertifikasi usaha pariwisata restoran, yakni resto ayam goreng Bu Hartin Gunung Gempal. Kemudian, spa yakni Violet Spa Nanggulan. Untuk hotel yang diikurkan sertifikasi UJP, yakni Wisma Kusuma Hotel, King, Primitif, New Citra, Anugrah, Lumintu Guest House.
"Usaha pariwisata yang diikutsertakan sertifikasi memang belum besar seperti yang ada di Kota Yogyakarta dan Sleman, atau daerah lainnya. Semoga, usaha pariwisata ini dapat memberikan pelayanan berstandar yang telah ditentukan, sehingga mampu melayani tamu atau wisatawan yang berkunjung di Kulon Progo," harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Niken Progo Laras mengatakan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta memungkinkan 20 juta wisatawan datang dan dijawab pelaku usaha pariwisata dengan sertifikasi untuk garansi layanan pada wisatawan.
"Sertifikat usaha pariwisata menjadi bentuk pengakuan dari keberhasilan yang dicapai. Juga wisatawan mendapatkan garansi layanan dan kinerja yang sesuai dengan rekam jejak kategori di sertifikat," katanya.
Menurut dia, sertifikasi menjadi acuan yang terus menggenjot pariwisata. Dengan sertifikasi, Jasa Pariwisata akan terus mempertahankan bahkan meningkatkan profesionalitasnya.
"Hal yang terpenting, yakni mampu mendukung sektor pariwisata di Kulon Progo dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha Geopark Ciletuh Sukabumi dapat pelatihan keuangan
Baca juga: 101 kapal wisata di Labuan Bajo kantongi dokumen usaha pariwisata
Baca juga: Pro- kontra pelaku usaha pariwisata tentang maskapai asing
Pewarta: Sutarmi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019