Mendikbud juga menghadiri pertemuan ke-2 tingkat menteri yang membahas berbagai tema terkait pendidikan keterampilan vokasional,

London (ANTARA) - Siswa Indonesia berhasil meraih tiga medali terdiri dari dua perak dan satu perunggu serta menerima 12 penghargaan (medallion for excellence) pada ajang dua tahunan kompetisi keterampilan vokasional terbesar dunia, WorldSkills Competition 2019, yang berlangsung Kazan, Rusia, selama seminggu di penghujung Agustus 2019.

Para siswa sekolah kejuruan dari berbagai daerah di Indonesia menduduki peringkat 15 dari 63 negara peserta. Prestasi ini meningkat dibanding keikutsertaan sebelumnya pada tahun 2017 di Abu Dhabi.

Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, ​​​​​Adiguna Wijaya kepada Antara London, Kamis menyebutkan acara WorldSkills tahun ini merupakan yang ke-45 kalinya dengan memperlombakan 56 bidang keterampilan vokasional, diikuti 1.354 peserta dari 63 negara. Pada tahun ini, Indonesia mengirimkan 32 peserta yang mengikuti 29 bidang lomba.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi dukungan penuh dengan hadir pada acara ini serta meninjau langsung jalannya kompetisi.

Mendikbud juga menghadiri pertemuan ke-2 tingkat menteri yang membahas berbagai tema terkait pendidikan keterampilan vokasional.

Pertemuan yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan WorldSkills Competition 2019 ini dihadiri oleh 40 menteri negara peserta kompetisi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pembangunan bidang pendidikan keterampilan vokasional di negaranya masing-masing.

Dutabesar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi yang turut hadir selama kegiatan berlangsung, menyambut gembira atas prestasi yang diraih delegasi Indonesia pada ajang kompetisi ini.

Baca juga: 1,5 juta gawai akan disalurkan Kemendikbud untuk digitalisasi sekolah

“Prestasi ini merupakan suatu hal yang membanggakan dan merupakan bukti bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bersaing di tingkat dunia”, ujar Dubes Wahid.

Menurutnya peta kekuatan perekonomian dan perkembangan kemajuan pembangunan di banyak negara maju berada di tingkat menengah, yaitu para profesional kejuruan yang didukung oleh sistem pendidikan ilmu-ilmu terapan bidang keterampilan vokasional yang berkualitas.

Ajang yang diikuti oleh banyak negara maju ini dapat dimanfaatkan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari negara peserta lainnya serta memperkuat jejaring kerja.

Sementara Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-Kemendikbud, M. Bakrun selaku ketua delegasi Indonesia menyampaikan rasa bangganya dan mengungkapkan Indonesia saat ini sedang menuju penguatan dan peningkatan kualitas pendidikan SMK dengan adanya Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Kasubdit Peserta Didik-Direktorat Pembinaan SMK-Kemendikbud, Nur Widyani yang turut mendampingi delegasi sampai akhir kompetisi mengatakan ajang ini sangat bermanfaat tidak hanya sebagai sarana pembelajaran dan menimba wawasan serta pengalaman bagi para peserta, tetapi juga sebagai bahan masukan bagi pendamping dari instansi terkait dalam proses perumusan kebijakan di bidang ini ke depannya.

Di tengah-tengah kegiatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan delegasi didampingi dubes melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan Federasi Rusia, Olga Vasilyeva. Pertemuan membahas prospek dan peluang kerja sama bilateral terkait pengembangan pendidikan keterampilan vokasional kedua negara.

Baca juga: Mendikbud: Sejarah perlu diungkap secara seimbang

Menteri Pendidikan Rusia menyambut baik kerja sama bidang pendidikan, khususnya vokasional dengan Indonesia dan berjanji akan mengirimkan guru ahlinya untuk melakukan pelatihan bagi para guru sekolah kejuruan di Indonesia (training the trainer).

Indonesia sudah delapan kali turut serta pada ajang WorldSkills Comptetition sejak pertama kali pada 2005 dan menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan.

Pada kali pertama berpartisipasi, Indonesia mengikuti empat bidang lomba saja dan tidak memperoleh juara apapun dengan menduduki peringkat 35 dari 37 negara peserta. Akan tetapi, pada tahun 2017 berhasil meraih dua medali perak dan 12 medali kehormatan untuk 29 bidang lomba dan menduduki peringkat 16 dari 57 negara peserta.

Sebelum keberangkatan ke Rusia, delegasi Indonesia sempat melakukan audiensi dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Istana Merdeka.

Baca juga: Mendikbud sebut fokus SDM unggul pada guru dan siswa

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019