Surabaya (ANTARA News) - Pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo mengaku kecewa dengan permainan anak asuhnya yang tidak berkembang dan monoton sehingga gagal memenangkan pertandingan persahabatan melawan Malaysia di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jumat malam.Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 1-1, Benny Dollo mengatakan, pola permainan 4-3-3 yang diterapkan tidak berjalan efektif dan belum mampu dimainkan secara maksimal oleh anak asuhnya."Pergerakan tanpa bola anak-anak sangat kurang dan serangan masih terkonsentrasi pada Elie Aiboy, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas. Akibatnya lawan mudah membaca dan mematahkan," katanya. Mantan pelatih Persita Tangerang ini juga mengeluhkan seringnya pemain melakukan kesalahan "passing" dan tidak mampu membaca permainan dengan cepat. "Dari dulu, kesalahan seperti itu masih saja terjadi. Setiap kali pegang bola, selalu hilang. Bola yang harusnya bisa diberikan kepada kawan yang lebih dekat, justru diberikan kepada kawan yang lebih jauh," keluh Bendol (sapaan akrab Benny Dollo). Meski permainan anak asuhnya buruk, Bendol berharap masyarakat bisa memahami karena perjalanan menuju Piala Kemerdekaan dan AFF 2008 masih cukup lama. Selain itu, laga ujicoba melawan Malaysia juga dalam rangka pemantapan tim sekaligus memberi kesempatan pemain-pemain muda untuk menimba pengalaman internasional. "Perjalanan masih panjang dan saya akan segera membenahi kekurangan yang ada. Pola 4-3-3 tetap akan dipakai, cuma kedepan harus banyak improvisasi dari para pemain," tambah Bendol. Melawan Timnas Vietnam pada laga persahabatan berikutnya Rabu (11/6), Bendol berjanji akan memaksimalkan penampilan anak asuhnya dan menargetkan bisa memetik kemenangan. Sementara itu, pelatih Malaysia Bhaskran R.Satianathan mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya, terutama pemain muda (U-23) yang mampu memberikan perlawanan maksimal terhadap Indonesia. "Indonesia sebenarnya bermain cukup bagus, hanya mereka sebenarnya perlu waktu lebih panjang untuk mempersiapkan tim," katanya. Satianathan mengaku sejak awal sudah mengetahui kalau tuan rumah Indonesia akan menampilkan permainan menyerang. Karena itu, ia meminta anak asuhnya untuk mengawasi setiap pergerakan pemain lawan. "Saya juga meminta pemain untuk bermain agresif dan memberikan tekanan kepada lawan. Ternyata hasilnya cukup efektif, karena kami bisa menahan Indonesia. Ini hasil yang cukup memuaskan dan saya pasti tidak akan dikritik media di Malaysia," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008