Pandeglang (ANTARA News) - Sebanyak tujuh orang tewas akibat kecelakaan maut antara Bus Asli dengan angkutan Truk Losbak, di jalur lingkar selatan Pandeglang, Jumat siang.Saksi mata, Harno (35) mengatakan, dari kejauhan ia melihat Bus Asli melintas dengan kecepatan tinggi melewati jembatan makam Syeh Al Jabar. Namun,tiba-tiba terdengar suara keras dari arah jembatan itu.Mendengar benturan keras warga langsung berlarian mendekati lokasi dan menolong korban kecelakaan."Semua korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Berkah-Pandeglang untuk mendapatkan pertolongan medis," katanya.Berdasarkan keterangan kepolisian Lalu Lintas Polres Pandeglang, menyebutkan peristiwa tabrakan maut berawal sebuah Bus Asli dengan nomor polisi A 7522 KC berkecepatan tinggi saling kejar-kejaran bersama Bus Asli lainnya. Namun demikian, dari arah berlawanan datang sebuah Truk Losbak dengan nomor polisi B 8649 W, bermuatan batu dan pasir hendak menuju arah Menes. Kemungkinan pengemudi Truk Losbak dan Bus Asli sama-sama tidak bisa mengendalikan ruas jalan karena lokasi sempit itu. Sebetulnya, truk yang dikendarai Nasuha sudah buang stir ke sebelah kiri, namun karena posisi terlalu rapat akhirnya kecelakaan-pun tak bisa dihindari. Truk spontan menabrak bagian kanan bus, sehingga bus yang dikendarai Pardi warga Kelurahan Kadubero Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang membentur tiang listrik dan terbuang ke sawah. Dalam kecelakaan itu tercatat sebanyak tujuh orang tewas, 10 orang luka ringan dan sembilan luka berat. Ketujuh korban meninggal dunia yakni Aman (30) dan Anton (24) warga Caringin-Labuan, Erna (23) warga Pandeglang, Maryono (25) warga Lumajang-Jawa Timur, Sairan (30) warga Angsana dan dua orang lain belum diketahui identitasnya. Korban luka berat di antaranya, Rohadi (26) warga Labuan, Arjani (28) warga Patia, Alwani (40) warga Cipeucang, Misjoyo (30) warga Sindangresmi, Yadi (29) warga Panimbang, Suheri (29) warga Menes, Kasman (30) warga Labuan dan dua orang lagi masih belum bisa diidentifikasi karena pingsan. Kebanyakan korban mengalami patah tulang seperti pada kaki, tangan, dan pinggulnya sehingga butuh mendapatkan perawatan intesif dari pihak medis. Sementara 10 korban lainnya mengalami luka ringan di antaranya, Epi (30), Tibri (25), Wini (32), Empud (27), Maman (33), Uu (25), Makrudin (30), Nasuha (40), Arif (25) dan Eno (33). Kasus kecelakaan yang merenggut korban jiwa itu ditangani Polres Pandeglang. "Peristiwa ini sering terjadi akibat sopir ugal-ugalan. Karena itu, kami akan memanggil semua pengusaha angkutan untuk diberikan pembinaan agar lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan," kata Wakapolres Pandeglang Kompol Agus Rasyid.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008