Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-upaya penindakan pelaku seperti operasi tangkap tangan (OTT), tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui perbaikan sistem serta pembangunan perilaku dan budaya antikorupsi secara masif.
Dalam rangka mengajak keterlibatan masyarakat dalam gerakan pemberantasan korupsi, KPK menyelenggarakan program kampanye antikorupsi dengan serangkaian kegiatan penyadaran publik dan peningkatan partisipasi publik yang mendorong bentuk berupa aksi kolektif dan berkolaborasi.
Kegiatan kampanye yang dilakukan yakni roadshow bus KPK bertema "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi" dengan target sasaran masyarakat umum, yang terdiri atas pelajar, guru, mahasiswa, dosen, aparat pemerintahan, komunitas, dan masyarakat umum.
KPK secara kongkrit berinteraksi dengan masyarakat untuk memberikan pengetahuan mengenai korupsi dan bagaimana cara melawan korupsi, serta mencegah korupsi yang dibutuhkan inovasi dan strategi yakni salah satunya dengan menghadirkan KPK secara langsung di tengah-tengah masyarakat untuk menjembatani upaya pencegahan korupsi yang dilakukan oleh KPK dan masyarakat umum.
KPK bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat melakukan roadshow "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi" yang hadir di setiap kota/kabupaten yang telah ditetapkan dengan menggelar berbagai kegiatan pendidikan, kampanye, dan sosialisasi antikorupsi yang disesuaikan dengan target sasaran, seperti pelajar, guru, kepala sekolah, mahasiswa, komunitas, aparatur pemerintah daerah, dan masyarakat umum.
Kegiatan bus KPK "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi 2019" berkeliling di 28 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali yang menjadi salah satu program lembaga antirasuah tersebut untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi yang menyasar untuk semua kalangan.
Di Jawa Timur, tim bus KPK tersebut singgah di beberapa daerah, di antaranya di Kabupaten Jember pada 30 Agustus hingga 1 September 2019 dan dilanjutkan di Kabupaten Lumajang pada 3-4 September 2019 dengan membawa sejumlah perangkat sosialisasi kampanye pencegahan korupsi dengan menyasar masyarakat umum
Bahkan pimpinan KPK turun langsung untuk membuka kegiatan roadshow "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" seperti Wakil Ketua KPK Saut Situmorang turun langsung di Jember dan Ketua KPK Agus Rahardjo turun ke Lumajang untuk menyerukan berbagai cara dalam melakukan pencegahan korupsi.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan kegiatan roadshow bus tersebut untuk membangun semangat dan budaya antikorupsi di masyarakat yang sekaligus mensosialisasikan program-program antikorupsi KPK kepada masyarakat luas.
"Kegiatan roadshow bus KPK bertujuan membumikan isu-isu pemberantasan korupsi di masyarakat, menghadirkan KPK secara riil di tengah masyarakat, dan mensosialisasikan program-program antikorupsi KPK," tuturnya di Kabupaten Lumajang.
Selain itu, dapat mempererat keterlibatan masyarakat dalam program-program KPK dan mengumpulkan masukan dan feedback tentang KPK, serta kolaborasi dan sinergi dengan pemangku kepentingan antikorupsi.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh tim KPK seperti sosialisasi, dan kampanye antikorupsi dengan berbagai target sasaran, di antaranya pelajar, mahasiswa, aparatur daerah (pemkab/pemkot, organisasi perangkat daerah (OPD), kantor pelayanan publik, DPRD, KPUD, dan sebagainya), komunitas, dan masyarakat umum.
Kegiatan edukasi nilai-nilai antikorupsi seperti dongeng anti korupsi, pemutaran film anti korupsi, playday boardgames, pentas musik, seni dan budaya, pameran pelayanan publik, sosialisasi pengaduan masyarakat, klinik gratifikasi LHKPN, sosialisasi gratifikasi untuk ASN, camat, dan lurah/kades mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah setempat.
Kedatangan bus KPK di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Lumajang dan Jember juga dimanfaatkan Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK untuk melihat progress pencapaian monitoring center of preventation (MCP) terhadap delapan area intervensi di kabupaten setempat.
Sementara itu, Bupati Jember Faida mengaku senang dengan kedatangan bus KPK di Kabupaten Jember karena tidak semua kabupaten/kota di Jawa Timur disinggahi tim KPK yang melakukan sosialisasi antikorupsi kepada masyarakat, sehingga terbantu dalam hal membangun integritas dan mengedukasi masyarakat tentang perilaku antikorupsi.
Menurutnya KPK dengan perangkat yang dimilikinya bisa memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari anak-anak tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, SMA, kuliah, hingga orang dewasa.
"Saya senang Kabupaten Jember mendapat giliran dari safari bus KPK. Harapan saya, kegiatan ini dapat membuka mata dan hati masyarakat, bahwa KPK ada bersama kita, KPK ada untuk menjaga kita," tuturnya.
Menurutnya kunci memberantas korupsi bukan hanya dengan menakuti akan ditangkap karena masih ada yang tidak jera melakukan tindak pidana korupsu, meskipun telah ditakut-takuti dan yang penting adalah membangun generasi yang berintegritas.
Hal senada juga disampaikan Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang mengatakan sosialisasi nilai-nilai antikorupsi yang diberikan oleh tim fasilitator KPK kepada pelajar, ASN, legislator, dan masyarakat umum sangat bermanfaat untuk melatih kejujuran masyarakat dalam berperilaku sehari-hari yang merupakan bagian dari pencegahan korupsi.
Sejauh ini, lanjut dia, Pemkab Lumajang terus merumuskan upaya pencegahan korupsi melalui konsep smartcity dan konsep itu masih terus dikembangkan sehingga nantinya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan semakin transparan untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi.
"Kami terus melakukan perbaikan, dan evaluasi agar penyelenggaran pemerintah betul - betul terhindar dari perilaku koruptif," ucapnya.
Thoriq menjelaskan Pemkab Lumajang akan terus berikhtiar untuk melakukan langkah-langkah perbaikan dan langkah-langkah evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintah untuk mewujudkan good governance, agar terhindar dari perbuatan yang menyalahi aturan dan tindak pidana korupsi.
Dongeng antikorupsi
Tim KPK juga menyasar anak-anak pelajar TK dan SD untuk kegiaatn sosialisasi antikorupsi dalam rangkaian bus KPK "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi" dengan cara yang berbeda dengan sosialisasi pada umumnya karena mereka menggunakan media dongeng untuk menyampaikan pesan antikorupsi kepada anak-anak.
Tim KPK Epi Handayani mengatakan kejujuran dan pendidikan antikorupsi memang harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini dengan cara yang disukai anak-anak seperti dongeng karena mendongeng merupakan cara yang efektif untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak agar cepat mengerti.
Sembilan nilai antikorupsi yang merupakan turunan dari nilai integritas bisa diajarkan sejak dini kepada anak-anak yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil, sehingga sosialisasi antikorupsi tersebut untuk membangun karakter anak-anak untuk menghindari perilaku korupsi dan menjadi generasi yang berintegritas.
Salah seorang siswa SDN di Jember Aysha mengaku senang mendengarkan dongeng antikorupsi dari pendongeng yang menggunakan media boneka dan mengerti pesan yang disampaikan dalam dongeng tersebut.
Dalam dongeng itu, lanjut dia, pesannya adalah anak-anak harus jujur dan tidak boleh mengambil barang orang lain yang bukan miliknya, sehingga pesan pendongeng akan selalu diingatnya.
Memberantas korupsi, bukan hanya dengan penindakan karena lebih efektif mencegah dengan membangun integritas sejak dini untuk tidak melakukan korupsi dari hal-hal kecil, sehingga diharapkan anak-anak yang mendapat sosialisasi antikorupsi tersebut dapat menjadi generasi yang hebat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019