Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyampaikan ketertarikannya untuk mendalami lebih jauh pernyataan PM Australia, Kevin Rudd, mengenai Uni Asia-Pasifik, sebuah blok yang serupa dengan Uni Eropa. "Kita menyatakan ketertarikan untuk mendalami lebih jauh,...tapi terlalu dini untuk mengomentari pernyataan yang diperoleh dari media (tanpa penjelasan lebih lanjut)," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Jakarta, Jumat. Faizasyah mengatakan, pemerintah Indonesia tidak dapat memberikan komentar tanpa mempelajari substansi pernyataan Rudd. "Kita perlu waktu untuk mendalaminya," ujarnya. Jubir Deplu mengatakan, mungkin dalam kunjungan PM Rudd ke Jakarta pekan depan akan diperoleh penjelasan yang lebih detil tentang ide tersebut. Lagi pula, lanjut dia, sebenarnya semua inisiatif dapat dilihat secara positif berdasarkan keinginan untuk menciptakan tatanan dunia yang stabil, sehingga pemerintah Indonesia ingin mendengar lebih jauh. Saat ditanya mengenai kemungkinan Uni Asia-Pasifik akan tumpang tindih fungsinya dengan APEC (Asia Pasific Economic Cooperation), Faizasyah mengatakan bahwa hal itu tentu telah menjadi pertimbangan Rudd. "Tapi, kita belum tahu," ujarnya. Ide mengenai pembentukan Uni Asia-Pasifik diusulkan oleh PM Australia, Rabu (4/6) lalu yang mengatakan dengan keberhasilan yang dicapai oleh Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan APEC, maka ada keperluan untuk menangani meningkatnya tantangan di kawasan Asia Pasifik. Rudd mengatakan bahwa blok itu, yang harus telah terbentuk pada 2020, tidak hanya harus mendorong kerja sama ekonomi, politik dan keamanan, tapi juga membangun rasa kebersamaan di kawasan. Rudd yang menjabat PM pada November 2007, dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada Juni 2008, setelah sebelumnya melakukan lawatan ke China dan Jepang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008