Manado (ANTARA News) - Gunung api Soputan (1783 Meter), yang terletak di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), Jumat sekitar pukul 09.00 Wita, meletus dengan mengeluarkan hawa panas disertai semburan tebu. "Getaran gempa dari aktifitas gunung tersebut sangat kuat dan sudah terjadi 45 kali," kata Kepala Pos Pengamat Gunung Soputan, Sandy Manengkey, Jumat, di Manado, Sulut. Skala tremor terekam sejak pukul 09.00 Wita mencatat fluktuasi amplitudo pada posisi 20-45 milimeter (mm). Semburan debu gunung berapi itu terus membumbung ke udara, walaupun tertutup kabut akibat kondisi cuaca mendung di wilayah itu. Semburan debu masih berlangsung di wilayah kawah, namun sedikit bergeser ke arah barat, yakni Desa Kotamenara, Amurang, katanya. Potensi semburan debu masih akan terus berlangsung, karena kondisi aktifitas gunung tersebut terus aktif. Gunung api itu masih tertutup kabut awan tebal, dengan visual 0,1-0,3 dari posisi pos pengamat gunung tersebut. Pihak pos pengamat sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk selalu mewaspadai ancaman semburan debu, namun belum berpotensi menimbulkan ancaman semburan batu atau lahar dingin maupun panas. Sementara itu, Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minsel, Decky Tuwo, mengatakan beberapa desa di kaki gunung itu mengalami semburan lumpur. "Bupati Minsel, Ramoy Luntungan, sudah mengerahkan tim dari pemerintah daerah setempat agar terus waspada menghadapi keadaan tersebut."kata Tuwo Beberapa desa di kaki gunung itu antara lain Kotamenara, Maliku, Ritey di Kecamatan Amurang serta sebagian di Kecamatan Tumpaan dan Touluaan (Minahasa Tenggara). Gemuruh letusan gunung juga terdengar di Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, sehingga masyarakat agak waspada terhadap ancaman semburan debu. "Getaran dari semburan gunung itu cukup kuat, sehingga terasa sekali hingga di Langowan," kata Felix Maramis, warga yang melintasi wilayah Langowan saat terjadi letusan. (*)
Copyright © ANTARA 2008