Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pembantu asal Indonesia di Malaysia paling diminati dan paling murah gajinya sebesar 550 ringgit (Rp1,6 juta) per bulan, dibandingkan dengan pembantu asal Vietnam sebesar 750 ringgit (Rp2,1 juta) per bulan dan Filipina 1.400 ringgit (Rp4 juta) per bulan."Pemerintah Filipina yang menentukan sendiri bahwa gaji pembantunya 1.400 ringgit dan pemerintah Vietnam juga begitu. Mereka minta gaji pembantunya 750 ringgit per bulan," kata General Manager Sri Nadin Sdn Bhd Fiona Low, kepada pers Indonesia, di Kuala Lumpur, Kamis.Ia mengatakan hal itu di sela-sela kunjungan Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar ke Sri Nadin, salah satu pemasok PRT di Malaysia. Pemasok PRT ini memiliki tempat penampungan dan pelatihan yang boleh dikatakan bagus, mewah, dan bersih.Sri Nadin memasok PRT di Malaysia dari berbagai negara di antaranya Indonesia, Kamboja, Vietnam dan Filipina, tapi PRT asal Indonesia memang paling diminati. Ada sekitar 80 persen permintaan pembantu di Sri Nadin untuk pembantu asal Indonesia.Menurut dia, agensi di Malaysia tidak bisa apa-apa jika suatu pemerintahan menetapkan gaji minimumnya. "Kami terpaksa mengikutilah," tambah dia.Pembantu Indonesia ramah, ulet, kuat"Pembantu Indonesia dikenal orang-orang yang ramah, kerjanya ulet dan kuat serta komunikasi mudah karena bahasanya sama dengan rakyat Malaysia. Oleh sebab itu, permintaannya sangat tinggi di Malaysia," kata Fiona. Pasokan pembantu di Sri Nadin ini sebagian besar dari Jawa Timur, sisanya dari Jawa Tengah, Lampung, dan NTT. Hal itu yang juga disesalkan oleh Presiden MTUC (Malaysian Trade Union Congress) Syed Shahir atas sikap pemerintah Indonesia. "Pemerintah Filipina pada Desember 2006 menetapkan gaji pembantunya di Malaysia sebesar 1.400 ringgit per bulan. Take it or leave it (mau ambil atau tidak terserah). Seharusnya pemerintah Indonesia juga harus tegas dan berani membela kepentingan pekerjanya," katanya. MTUC sendiri saat ini terus memperjuangkan gaji minimum di Malaysia sebesar 900 ringgit per bulan. Beberapa kali digelar demontrasi dan unjuk rasa tapi tuntutan itu belum dipenuhi. "Jika kerajaan Malaysia mau menetapkan upah minimum sebesar 900 ringgit maka pekerja asing, termasuk Indonesia, akan ikut menikmatinya," katanya. Gaji pembantu Indonesia rata-rata berkisar antara 350 hingga 500 ringgit per bulan. Sedangkan menurut data imigrasi Malaysia, tahun 2007, ada 300.621 PRT asing bekerja di Malaysia dan 94,8 persen atau 294.115 orang merupakan PRT asal Indonesia.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008