Jakarta, (ANTARA News) - Sekitar 200 anggota kelompok penaksir kerugiaan dari PBB dan ASEAN dikirimkan ke Delta Irrawaddy --daerah terparah dihantam badai Nargis di Myanmar-- pada Kamis, kata Sekertarsi Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan setelah pertemuan dengan Kelompok Inti Tripihak (TCG) di Yangon. Menurut keterangan resmi Sekertariat perhimpunan bangsa Asia tenggara ASEAN di Jakarta pada Kamis, TCG --ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Myanmar-- menyepakati itu setelah pertemuan dua hari berturut-turut. "Kami akan mulai dengan dua kelompok pendahulu, yang akan diberangkatkan helikopter dari Program Makanan Dunia ke dua kota utama, Labutta dan Pyapon," katanya. Kelompok itu terdiri atas pakar di bidang bencana, yang berasal dari 10 negara anggora ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Myanmar. Mereka diharapkan menjangkau seluruh wilayah terkena dampak badai Nargis pada awal Mei 2008 dan menghasilkan laporan lengkap pada pertengahan Juli 1008. "Kami harap dapat memperoleh cukup informasi bagi kantor koordinasi kami di Yangon, sehingga kami dapat menyelenggarakan dialog meja bundar dari pakar untuk membicarakan hal yang diperlukan untuk pembangunan kembali dan perbaikan," katanya. Menurut Surin, itu penting, karena pada masa mendatang, ASEAN juga perlu menyiapkan diri jika menghadapi kejadian darurat serupa. Tekad ASEAN membantu Myanmar memperoleh dukungan penuh dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Dalam kunjungan singkatnya ke Myanmar, Surin juga bertemu dengan Dutabesar Cina Guan Mu, Dutabesar Banglades Abu Rushdi Rokonuddawla dan Dutabesar India Bhaskar Mitra. "Adalah penting meminta keterlibatan negara tetangga Myanmar dalam upaya bersama mengatasi dampak badai Nargis," katanya. Sejumlah kota di Myanmar pada awal Mei 2008 dilanda bencana badai Nargis, yang meminta korban puluhan ribu nyawa. Pada pasca-bencana, keputusan pemerintah Myanmar menutup jalan pekerja kemanusiaan menuai kecaman dunia. Pada pertemuan khusus tingkat menteri luar negeri ASEAN di Singapura pada 19 Mei, pemerintah Myanmar akhirnya mengijinkan ASEAN bertugas sebagai koordinator bantuan kemanusiaan antarbangsa.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008