Jakarta (ANTARA) - Ketertinggalan pada paruh pertama dinilai menimbulkan beban mental bagi China sehingga kalah 59-72 dari Venezuela dalam laga pemungkas Grup A Piala Dunia FIBA 2019 di Beijing, Rabu.
Hal itu diutarakan guard China, Fang Shuo, seusai kekalahan tersebut yang membuat tuan rumah harus rela absen dari putaran kedua dan hanya tampil di fase pemeringkatan 17-32.
Baca juga: Venezuela pupuskan harapan China melangkah ke babak kedua
"Kedua tim jelas ingin menang, terlihat jelas di lapangan. Tapi, kami sedikit tergesa-gesa, staf pelatih meminta kami bersabar," kata Fang Shuo dilansir laman resmi FIBA.
"Hanya saja ketertinggalan pada paruh pertama jelas tak membuat mental jatuh dan kami tetap bermain terburu-buru," ujarnya menambahkan.
China memang tertinggal jauh 23-33 kala menutup kuarter kedua setelah Jose Vargas melesakkan tembakan tripoin buzzer-beater untuk Venezuela.
Kerja keras China untuk bangkit pada dua kuarter berikutnya tak banyak mampu mengubah keadaan di hadapan Venezuela yang tetap tenang untuk memastikan satu tiket ke babak kedua mendampingi Polandia.
Baca juga: Polandia mantapkan status juara Grup A
Kendati kalah, Fang Shuo mengaku ia dan rekan-rekannya tak mau berlarut-larut dalam kesedihan dan harus segera memulihkan konsentrasi agar bisa meraih hasil terbaik dalam fase pemeringkatan 17-32.
"Venezuela tim sarat pengalaman dan kami tak punya banyak waktu untuk larut dalam kesedihan sebab masih ada pertandingan lain untuk dijalani," katanya.
China akan menghadapi Korsel pada Jumat (6/9) sebelum bertemu Nigeria dua hari selanjutnya.
Baca juga: Argentina, Serbia, dan Spanyol sapu bersih kemenangan putaran pertama
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019