Film berdurasi 20 menit yang diproduseri Adi Ekatama dari Rekata Studio itu dibintangi sejumlah aktor di antaranya Oka Antara, Sekar Sari, Pritt Timothy, Jamaluddin Latif, dan Kedung Darma Romansha.
BIFF 2019 juga menjadi ajang untuk penayangan perdana secara global "Tak Ada yang Gila di Kota Ini", demikian menurut keterangan tertulis dari Rekata Studio yang diterima di Jakarta, Rabu.
Film itu berkisah saat masa liburan tiba. Bos salah satu hotel besar dan berpengaruh di kota memerintahkan Marwan (Oka Antara) dan teman-temannya untuk mengangkuti semua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang masih berkeliaran di jalan-jalan raya dan dibuang ke hutan.
Sebab, sang Bos tidak ingin kehadiran mereka mengganggu para turis dan merusak wajah kota. Alih-alih membiarkan ODGJ itu tewas di hutan, ternyata Marwan punya rencana rahasia.
Selain menyutradarai, Wregas juga menulis skenario film tersebut dengan mengadaptasinya dari cerpen berjudul sama karya sastrawan Eka Kurniawan, yang telah menelurkan "Cantik Itu Luka", "Lelaki Harimau", "O", dan "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas".
"Pertimbangan pertama mengapa memilih cerpen ini adalah emosi. Saat membacanya, saya merasakan emosi kemarahan yang sama terhadap suatu hal, yakni kuasa," kata Wregas, dikutip dari keterangan tertulis tersebut.
Sementara itu produser Adi Ekatama berharap dengan dibuatnya film pendek itu, maka semakin banyak lagi film Indonesia bahkan film internasional, yang mengadaptasi cerpen atau novel karya penulis Indonesia dari berbagai genre.
Cerpen "Tak Ada yang Gila di Kota Ini" telah diterbitkan dalam buku "Cinta Tak Ada Mati" oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2018.
Baca juga: "Gundala" tembus Festival Film Internasional Toronto 2019
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019