Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Intelijen Negara mengajak seluruh pihak untuk mencegah radikalisme di Provinsi Kepulauan Riau.
"Kita harus kompak, bersama-sama merawat keamanan," kata Kepala Bagian Operasional BIN Daerah Kepri Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Adi Legowo, dalam dialog yang diselenggarakan di Kantor Kesbangpolinmas Kepri, Rabu.
Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius
Baca juga: Kominfo blokir 1500 situs dan medsos konten radikalisme-terorisme
Baca juga: DPR: Pancasila kikis gerakan radikalisme dan terorisme
Baca juga: Jokowi: empat pemikiran perangi radikalisme dan terorisme
Dialog itu dihadiri rektor sejumlah kampus di Tanjungpinang, pengurus Lembaga Adat Melalui, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB), dan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kepri.
Dialog ini juga banyak membahas tentang isu-isu yang berpeluang merusak kerukunan dalam bermasyarakat, seperti konflik sosial.
Yanuar mengajak setiap petinggi perguruan tinggi di Kepri agar membantu mengawasi dan mencegah kemungkinan tumbuhnya potensi gangguan di kampus yang bisa merusak keutuhan NKRI.
Ia menjelaskan situasi saat ini perlu disikapi bersama secara dalam agar tidak multitafsir. Apalagi dalam berbagai aksi kerusuhan yang terjadi selama ini di berbagai daerah terindikasi ada yang menyusupi, dan ada yang mendalangi.
Hal itu diperparah dengan informasi hoaks yang pada akhirnya membuat masyarakat kesulitan membedakan antara berita yang benar dengan informasi yang direkayasa yang berindikasi diciptakan untuk memecah belah persatuan.
"Kebhinnekaan kita harus mantap dan kuat sehingga kepentingan asing tidak bisa mengobok-obok kita."
Yanuar berpesan agar warga Kepri harus positif melakukan penilaian, tindakan, sesuatu yang menyangkut khalayak umum.
"Saat ini, ada ratusan ribu berita hoaks yang tersebar terkait situasi keamanan Papua sehingga mereka merasa dilecehkan dan melakukan aksi demo besar besaran. Ini juga harus diwaspadai, jangan terprovokasi," sebutnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Kesbang Provinsi Kepri, Lamidi. Ia meminta agar semua pihak mencegah penyebaran dan pembuatan berita hoaks, dan ujaran kebencian
Untuk menggambarkan suasana harmonisasi antar suku, antar agama, antar golongan, Pemprov Kepri melalui Kesbang akan menggelar kegiatan bersama.
"Setiap undangan kita akan minta memakai pakaian adat masing-masing, pakaian organisasi masing-masing dan kita akan menggelar acara bersama untuk menunjukkan bahwa kita adalah bersaudara. Acara itu akan disejalankan dengan pelantikan FKDM dan FKUB yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur Kepri," kata Lamidi.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019