Jakarta, (ANTARA News) - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyampaikan terima kasih pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait penangkapan pimpinan dan anggota Front Pembela Islam (FPI). "Akan lebih berterimakasih lagi jika FPI dibubarkan," kata Gus Dur saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Kamis. Pada kesempatan itu, Gus Dur didampingi Pdt Nugroho Tjahjadi, Romo Beny Susetyo Pr, Direktur Wahid Institute Ahmad Suaedy dan Direktur Demos Asmara Nababan. Gus Dur menyatakan, selama ini ia terus menyuarakan agar FPI dibubarkan karena tindakannya seringkali melanggar undang-undang, bahkan konstitusi. "Kalau pemerintah tidak mau membubarkan, ya kita bubarkan sendiri. Memang hanya pemerintah yang bisa bertindak," kata Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Asmara Nababan menyambut baik tindakan polisi menangkap anggota FPI, meski dikatakannya telat. Asmara berharap juga berharap polisi bertindak lebih jauh, tidak berhenti pada penangkapan, tetapi juga membubarkan organisasi tersebut. "Ini waktunya bagi polisi untuk membuktikan bahwa polisi tidak membiarkan kekerasan, profesional dalam menegakkan hukum," katanya. Asmara juga menyoroti pasal yang dikenakan pada pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab, yakni menyembunyikan buronan. Menurut dia, polisi masih terkesan "main-main". "Pasal menyembunyikan buron terlalu kecil, main-main," kata Asmara. Semestinya, kata Asamara, selaku pimpinan FPI, Habib Rizieq terkena pasal ikut menyuruh orang melakukan perbuatan pidana. Romo Beny Susetyo menyatakan, saat ini kesempatan bagi pemerintah untuk membuktikan ke dunia internasional bahwa Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia, konstitusi dan tidak tunduk pada kekerasan. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008