Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 100 orang dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk menuntut agar upah kaum buruh dinaikan hingga 100 persen.Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Kamis, para buruh yang mayoritas mengenakan ikat kepala berwarna biru itu membawa spanduk besar yang dibentangkan di depan Gedung DPR/MPR.Isi dari spanduk tersebut adalah desakan kepada pemerintah untuk memilih untuk menaikkan upah buruh hingga 100 persen atau membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).Selain itu, sebagaimana unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2008, para pengunjuk rasa juga menuntut agar "outsourcing" atau sistem kerja kontrak dihapuskan.Mahasiswa UIN gelar aksi bisuSetelah aksi para buruh tersebut, muncul juga aksi dari sekitar 30 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat yang dilakukan dengan menggelar aksi bisu. Mereka tidak berorasi dan hanya membentangkan spanduk yang isinya menuntut agar pengelolaan sumber daya alam di Tanah Air dipegang sepenuhnya oleh kedaulatan rakyat dan bukan diserahkan kepada pihak asing. Menurut Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan yang mendukung aksi mahasiswa tersebut, sangat penting bagi pemerintah untuk segera menasionalisasi perusahaan asing untuk kesejahteraan rakyat. Kedua aksi yang dilakukan oleh elemen yang berbeda dan dijaga oleh puluhan petugas kepolisian itu tidak menimbulkan kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto. Sebelumnya, unjuk rasa ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja Serikat Buruh (ASPSB) juga dilakukan di depan kantor Gubernur Banten di Serang, Rabu (4/6) Koordinator aksi ASPSB Hafuri Yahya juga mengemukakan, pihak buruh meminta pemerintah Provinsi Banten meninjau kembali Upah Minimum yang selama ini telah ditetapkan, sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bagi komunitas buruh/pekerja.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008