Program itu melekat di Dinas Bina Marga DKI Jakarta dari 31 program khusus peningkatan/pembangunan jalan dan jembatan. Program tersebut di antaranya pembangunan/peningkatan Jembatan Jalan Tomang Raya dan Kamal Raya senilai Rp65 miliar.
Peningkatan Jembatan Jalan Lodan Ancol senilai Rp6,6 miliar; peningkatan Jembatan Jalan Pluit Selatan Raya senilai Rp4,6 miliar; pembangunan Skywalk Halte Velbak, Halte Kebayoran Lama, dan Stasiun Kebayoran Lama senilai Rp23 miliar; pembangunan Skywalk RSUP Fatmawati dan Stasiun MRT senilai Rp17 miliar.
Baca juga: Kadis Bina Marga Jakarta akui serapan APBD masih di bawah target
Selanjutnya, peningkatan jalur busway di Provinsi DKI Jakarta senilai Rp100 miliar untuk 60.000 meter persegi; perencanaan jalan-jalan strategis di Provinsi DKI Jakarta senilai Rp986 juta, pengelolaan kegiatan bidang simpang dan Jalan Tak Sebidang senilai Rp2,2 miliar.
Perkembangan serapan anggaran program itu ditarget bervariasi, antara 20 dan 90 persen per awal September 2019.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui bahwa serapan APBD DKI Jakarta pada tahun 2019 masih di bawah target yang telah ditetapkan setiap bulannya.
Baca juga: Awal September 2019, serapan APBD Jakarta 45,50 persen
"Segera kami optimalkan lagi," kata Hari dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Hari, rendahnya serapan itu disebabkan hampir sebagian besar pekerjaan masih dalam proses lelang, khususnya pembangunan jembatan layang dan underpass.
"Kontrak diperkirakan 30 September 2019," ujar Hari.
Hingga awal September 2019, serapan APBD Dinas Marga sebesar Rp427,36 miliar dari alokasi anggaran belanja sebesar Rp2,59 triliun.
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019