Ramallah, (ANTARA News) - Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Rabu, menyambut baik gagasan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas bagi dialog menyeluruh antar-Palestina guna mengakhiri status perpecahan dan sengketa. "HAMAS menyambut seruan Abbas bagi dialog menyeluruh," kata pemimpin senior HAMAS Mahmoud Az-Zahar sebagaimana dilaporkan kantor berita Xinhua. Az-Zahar menambahkan bahwa dialog tersebut harus "diselenggarakan tanpa prasyarat apa pun". Taher Al-Noono, jurubicara gerakan terdepak HAMAS di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan "pemerintah menyambut baik gagasan tersebut dan menerimanya". "Apa yang diperlukan selanjutnya ialah memiliki pemeliharaan Arab bagi dialog menyeluruh dan yang kedua ialah untuk menghentikan semua kampanye media yang memperdalam pertikaian antara kedua pihak," kata Al-Noono. Abbas, Rabu malam, mengajukan gagasan untuk melanjutkan dialog antar-Palestina di kalangan semua pihak dan faksi politik Palestina termasuk HAMAS. Gagasan Abbas disampaikan dalam pidato melalui televisi yang disiarkan dari markasnya di Ramallah melalui stasiun televisi satelit Palestina. "Tergantung atas keinginan untuk mempertahankan wilayah Palestina yang bersatu dan menanggapi seruan untuk mengembalikan situasi ke kondisi sebelum 14 Juni, saya menyerukan dialog nasional menyeluruh," kata Abbas. "Dialog ini mesti mengarah kepada penerapan gagasan Yaman, yang disetujui oleh pertemuan puncak Arab Ke-20, akhir Maret, di Damaskus guna mengakhiri status perpecahan internal Palestina," katanya. Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) menguasai Jalur Gaza pada akhir Juni, menyusul beberapa pekan pertempuran berdarah dengan gerakan Fatah, pimpinan HAMAS. Sejak itu, gerakan HAMAS, yang dipecat oleh Abbas, menguasai Jalur Gaza, sementara pemerintah Palestina yang ditunjuk oleh Abbas dan dipimpin oleh Sallam Fayyad menguasai Tepi Barat.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008