Dampak dari kendala perjalanan sebelumnya, saat ini terjadi antrean KRL yang akan berangkat maupun tiba di Stasiun Manggarai.Jakarta (ANTARA) - Perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jakarta kembali normal setelah sempat terganggu akibat tawuran di sekitar Stasiun Manggarai pada Rabu (4/9) sore.
“Setelah tawuran warga mereda, sejak pukul 17.24 WIB KRL yang hendak melintas di Stasiun Manggarai dapat melanjutkan perjalanan,” kata Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
"KCI memohon maaf atas perjalanan KRL yang sempat terkendala mulai pukul 16.39 WIB akibat tawuran warga yang terjadi di sekitar Stasiun Manggarai sehingga mengakibatkan KA tidak dapat melintas untuk tetap mengutamakan keselamatan," ujarnya.
Namun, dampak dari kendala perjalanan sebelumnya, saat ini terjadi antrean KRL yang akan berangkat maupun tiba di Stasiun Manggarai.
“Sementara itu terkait informasi di media sosial yang menyebutkan kendala perjalanan ini karena gangguan teknis KRL, kami dapat sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar,” ujar Anne.
Baca juga: Pemerintah pastikan KRL Solo-Yogyakarta beroperasi2020
Dia menjelaskan saat tawuran berlangsung, terdapat rangkaian kereta yang terpaksa berhenti dekat dengan lokasi tawuran, sehingga KRL terkena lemparan benda asing di bagian power suplai kompresor yang bertegangan tinggi dan menimbulkan percikan api.
“Petugas kemudian dengan sigap memadamkannya. Namun kereta tersebut telah melanjutkan perjalanan ke Dipo Bukit Duri untuk pemeriksaan teknis,” ujarnya.
Dampak dari peristiwa ini juga terdapat kepadatan pengguna di sejumlah stasiun.
Untuk itu PT KCI mengimbau seluruh pengguna jasa untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan selama menggunakan KRL dengan tidak berdesakan saat naik maupun turun kereta.
"Pengguna juga kami minta untuk selalu mendengarkan arahan dan informasi dari petugas terkait kondisi perjalanan KRL," katanya.
Baca juga: DPRD nilai transportasi berbasis rel di Jakarta perlu ditambah
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019