Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho menargetkan penyerapan anggaran belanja tanah sebesar Rp801 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta hingga akhir tahun 2019.
"Dana untuk tanah itu bisa diserap sesuai dengan rencana karena prosesnya sedang berjalan," kata Hari Nugroho di Jakarta, Rabu.
Program pengadaan tanah merupakan program dengan alokasi anggaran terbesar senilai Rp801 miliar dari total alokasi belanja dinas pada tahun 2019 sebesar Rp2,59 triliun.
Badan Perencanaan dan Pendapatan Belanja Daerah (Bappeda) DKI Jakarta mencatat serapan anggaran program per awal September 2019 sebesar Rp161,8 miliar atau 20,18 persen dari target 58 persen.
Program prioritas nonfisik itu, kata dia, ditargetkan seluas 57.966 meter persegi lahan yang dibebaskan.
Baca juga: Kadis Bina Marga Jakarta akui serapan APBD masih di bawah target
Baca juga: Bappeda catat serapan subsisdi di APBD Jakarta Rp1,25 triliun
Baca juga: Awal September 2019, serapan APBD Jakarta 45,50 persen
Dikutip dari APBD Jakarta, program pengadaan tanah itu di antaranya untuk biaya sertifikasi 30 bidang tanah dengan anggaran Rp15,5 juta per bidang.
Program pengadaan tanah kantor seluas 34.000 meter persegi seharga Rp6 juta per meter persegi. Selanjutnya, program pengadaan tanah jalan seluar 59.725 meter persegi seharga Rp10 juta per meter persegi.
Hingga awal September 2019, serapan APBD Dinas Marga sebesar Rp427,36 miliar dari alokasi anggaran belanja sebesar Rp2,59 triliun.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa serapan anggaran Jakarta hingga akhir Agustus 2019 yang mencapai 45,5 persen. Hal ini masih sesuai dengan rencana yang ditetapkan kendati dia menekankan jangan hanya dilihat rendah dan tingginya.
"Jangan hanya rendah dan tinggi, sesuai dengan perkiraan atau tidak karena anggaran itu punya proyeksinya. Kalau dibandingkan dengan proyeksinya, kami masih sama dengan rencananya,” kata Anies.
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019