Jayapura (ANTARA) - Panglima TNI segera mengirimkan helikopter untuk menyelidiki keberadaan para pendulang di pedalaman Papua.
Helikopter tersebut nantinya membawa anggota Brimob dan TNI-AD dan melihat kondisi para pendulang yang dilaporkan berada di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang, kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjawab pertanyaan Antara di Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, Rabu.
Baca juga: Wiranto benarkan serangan terhadap pendulang emas di Yahukimo
Baca juga: Papua Terkini - 47 warga diduga pendulang dievakuasi ke Tanah Merah
Dikatakan, tim TNI-Polri juga sudah diturunkan untuk mengetahui penyebab insiden itu terjadi, apakah ada konflik atau penyebab lainnya.
Hingga saat ini belum bisa memastikan berapa banyak jumlah korban yang dianiaya maupun meninggal dalam kasus tersebut dan bila ada akan segera dievakuasi.
"Memang dilematis karena di wilayah tersebut tidak ada TNI-Polri sehingga pihaknya berharap semua pihak termasuk pemda melakukan pendekatan dengan pihak-pihak tersebut untuk mengetahui keberadaan pendulang," aku Tito seraya menambahkan, dari laporan yang diterima ratusan pendulang saat ini berhasil melarikan diri dan dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul.
“Saya masih menunggu laporan terkait insiden yang dialami para pendulang dan mempelajarinya bila memang akibat dianiaya maka pelakunya akan dicari,” tegas Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Baca juga: Papua Terkini - Pendulang emas dianiaya hingga tewas lima orang
Baca juga: Sejumlah pendulang emas di pedalaman Yahukimo Papua dilaporkan dibunuh
Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian pendulang emas yang hilang di Timika
Sebelumnya ada laporan enam pendulang meninggal setelah dianiaya hingga menyebabkan ratusan pendulang yang melakukan pendulangan emas di pedalaman Papua lari menyelamatkan diri hingga tiba dan dievakuasi ke Tanah Merah.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019