Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup menguat terimbas lonjakan indeks Hang Seng, indeks utama bursa Hong Kong, usai pemberitaan pemerintah setempat akan menarik RUU Ekstradisi.

IHSG ditutup menguat 8,07 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.269,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,42 poin atau 0,04 persen menjadi 976,78.

"Hari ini IHSG menguat karena dua faktor, yaitu upaya mempertahankan support 6.250 dan bangkitnya indeks Hang Seng," kata analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Rabu.

Indeks utama bursa Hong Kong menguat hingga hampir empat persen pasca media setempat melaporkan pemerintah akan menarik RUU Ekstradisi yang memicu aksi demonstrasi berbulan-bulan.

Dibuka menguat, IHSG hanya bertahan satu jam kemudian melemah. Pada sesi kedua, indeks sempat naik turun sebelum akhirnya ditutup di teritori positif.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp843,87 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 501.392 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,6 miliar lembar saham senilai Rp7,26 triliun. Sebanyak 219 saham naik, 195 saham menurun, dan 140 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 23,98 poin (0,12 persen) ke 20.649,141, indeks Hang Seng menguat 995,38 poin atau 3,9 persen ke 26.523,23, dan indeks Straits Times menguat 39,94 poin (1,29 persen) ke posisi 3.130,57.

Baca juga: Sentimen perang dagang bakal persulit IHSG bertahan di zona hijau
Baca juga: IHSG ditutup melemah, investor khawatir dampak eskalasi perang dagang

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019