Jakarta (ANTARA News) - Angka inflasi bulan Mei 2008 masih menjadi sentimen negatif perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu, ditutup turun 20 poin. IHSG sesi pagi ditutup turun 20,500 poin atau 0,85 persen menjadi 2.383,314 dan indeks LQ45 melemah 5,144 poin atau 1,01 persen ke posisi 502,920. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengatakan tekanan inflasi Mei yang sangat tinggi masih menjadi penekan indeks BEI. Menurut Paramitra, pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran terhadap melemahnya daya beli masyarakat dan masih menunggu pengumuman BI rate yang akan diputuskan dalam RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI besok (Kamis 5/6). BI rate diperkirakan akan naik 25 basis poin karena tingginya inflasi pada Mei 2008 sebesar 10,38 persen (YoY) akibat kenaikan pangan dan BBM. Sementara dari faktor eksternal, yakni bursa regional juga menunjukkan pergerakan negatif akibat melemahnya bursa Wall Street AS tadi malam. Bursa Wall Street dengan indeks Dow Jones Industrial Average pada Selasa ditutup turun 100,97 poin atau 0,81 persen menjadi ditutup pada 12.402,85, karena kekhawatiran baru tentang sektor perbankan dan keuangan memukul sentimen para investor. Turunnya Dow Jones ini langsung direspon negatif bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 58,900 poin atau 0,24 persen di posisi 24.316,859. Inflasi, suku bunga beserta Bursa AS dan Hongkong ini telah mempengaruhi perdagangan saham di BEI Rabu pagi ini kembali melanjutkan penurunan. Perdagangan di BEI pada sesi pagi lebih banyak yang turun sebanyak 106 dibanding yang naik hanya 51, sedangkan 58 stagnan dan 249 tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang mengalami penurunan, diantaranya saham Bumi Resources yang turun Rp100 menjadi Rp7.450, United Tractors terkoreksi Rp500 ke level Rp12.950, Gas Negara melorot Rp350 ke posisi Rp13.750, Tambang Batubara Bukit Asam melemah Rp150 ke harga Rp14.300 dan Telkom turun Rp100 menjadi Rp7.850. Transaksi saham yang terjadi sebanyak 29.981 kali dengan volume 1,312 miliar saham dan nilai mencapai Rp1,904 triliun. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008