Palu (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter Rabu pagi mengguncang wilayah timur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakibatkan penduduk setempat panik dan berhamburan ke luar rumah.Laporan Stasiun Geofisika Palu, Rabu siang, menyebut, gempa yang terjadi selama beberapa menit sejak pukul 09.25 WITA itu berada pada koordinat 0,62 Lintang Selatan dan 122,66 Bujur Timur dengan kedalaman 15 kilometer."Pusat gempa ini berada di Teluk Tomini dan cukup dekat dengan daratan Provinsi Sulteng di bagian timur, sehingga dirasakan cukup kuat oleh penduduk yang menetap di Kabupaten Banggai," kata pimpinan instansi itu, Robert Owen Wahyu. Menurut Robert, sesaat setelah terjadi gempa, pihaknya sempat mengontak petugas teknis di Luwuk (ibukota Kabupaten Banggai) dan mendapatkan laporan tidak terjadi kerusakan. "Warga di kota Luwuk memang merasakan gempa ini cukup kuat sekitar III MMI (Modified Mercally Intensity) karena memang pusat gempanya dangkal dan relatif besar, namun tidak menimbulkan kerusakan. Kecuali sempat terjadi kepanikan masyarakat dan berhamburan keluar rumah," katanya. Robert juga mengatakan, sekalipun pusat gempanya berada di laut, namun tidak menimbulkan tsunami sebab kekuatannya hanya 5,8 pada Skala Richter. "Biasanya gempa yang memunculkan tsunami magnitude-nya di atas 6,3 pada Skala Richter dengan episentrum dangkal (0-30 km di bawah permukaan laut), sehingga masyarakat yang bermukim di Kabupaten Banggai, Tojo-Unauna, dan Banggai Kepulauan tidak perlu mengkhawatirkannya," pinta dia.Panik Seorang warga Kelurahan Baru di Kecamatan Luwuk, Fitriah Sinukun(18) mengatakan guncangan gempa sempat membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah. Warga khawatir bencana itu menimbulkan kerusakan bangunan yang bisa membahayakan jiwa mereka. "Gempanya cukup keras dan dirasakan beberapa detik, sehingga membuat orang-orang berhamburan keluar menuju halaman terbuka," kata dia, dan menambahkan namun saat ini sudah banyak yang kembali masuk ke dalam rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa. Gempa ini juga sempat membuat kepanikan para pegawai di kantor-kantor pemerintah, perusahaan, serta anak sekolah, sehingga membuat mereka meninggalkan ruangan kerja dan tempat belajar menuju halaman terbuka. "Tapi aktivitas pegawai, siswa, dan masyarakat luas saat ini sudah kembali normal," kata Iskandar, warga Kelurahan Simpong di kota Luwuk. Gempa teknonik ini juga dirasakan cukup kuat oleh penduduk yang bermukim pada beberapa kecamatan di kawasan "Kepala Burung" Pulau Sulawesi serta di kecamatan Pagimana dan Bunta, Kabupaten Banggai. Sebagian wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dan Tojo-Unauna juga merasakan gempa ini dengan intensitas getaran berkisar II-III MMI. Wilayah timur Provinsi Sulteng kurun sebulan terakhir dilanda beberapa kali gempa tektonik dan terakhir yang terasa kuat terjadi pada Selasa (3/6). Namun gempa itu tidak menimbulkan kerusakan dan korban manusia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008