Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah para pihak, pakar energi, pengambil kebijakan, serta lembaga pembiayaan internasional dari kawasan Asia Pasifik (Aspas) mendukung investasi besar-besaran pada sektor energi bersih yang ramah lingkungan menyusul tingginya harga minyak dan batubara global, serta ancaman perubahan iklim, demikian Bank Pembangunan Asia (ADB). "Berbagai tantangan yang kita hadapi saat ini yaitu kenaikan harga bahan bakar dan komoditas, ancaman perubahan iklim, serta keterbatasan akses masyarakat miskin pada energi, membutuhkan adanya aksi segera," kata Wakil Presiden ADB, Ursula Schafer-Preuss, saat membuka pertemuan Forum Internasional Energi Bersih di Manila, ibukota Filipina yang juga lokasi dari markas dari ADB. Beberapa analis yang menghadiri forum tersebut memperkirakan, lonjakan harga-harga yang fantastis bakal terjadi dalam waktu yang singkat, mengingat dampak spiral situasi saat ini, demikian laporan di laman ADB pada Rabu. Mengingat pentingnya minyak dan dampaknya pada kawasan ini, sekarang inilah saat yang tepat untuk mengambil tindakan, kata Direktur Lingkungan Regional Lembaga Bantuan Amerika Serikat (USAID), Winston Bowman. Jika tidak, menurut dia, maka ongkos yang harus dibayar jauh lebih mahal di masa datang. Kawasan Asia Pasifik diperkirakan membutuhkan investasi di bidang infrastruktur energi yang baru senilai hampir 6,4 triliun dolar AS hingga 2030. Dan jika tidak ada perubahan pada ketergantungan terhadap minyak dan batubara, akan banyak negara yang beresiko terkena dampak dari tingginya harga-harga komoditas sehingga juga berdampak pada isu perubahan iklim. Sebenarnya, sektor energi bersih global sendiri telah menarik investasi yang signifikan sekitar 148 miliar dolar AS tahun lalu, namun itu semua terjadi di Eropa dan negara-negara maju lainnya karena minimnya dukungan kelembagaan pemerintah dan parlemen. Para pengambil kebijakan memiliki peran sentral untuk menentukan dan menciptakan kebijakan, ketentuan dan kerangka kelembagaan yang tepat untuk menarik investasi yang dibutuhkan. Schafer-Preuss mengumumkan bahwa hingga pekan ini, ADB telah berhasil mencapai target tahunan investasi di sektor energi bersih di Asia dan Pasifik senilai 1 miliar dolar, dan diperkirakan akan 1,5 miliar dolar AS pada akhir tahun anggaran ini. Fokus lain dalam konferensi energi itu adalah mendesaknya perubahan pendekatan terhadap transportasi kota di beberapa kota besar di Asia, seperti penggunaan truk, selain kereta api dan sistem transportasi publik lainnya. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008