Ekonomi digital secara khusus adalah job masa depan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu tantangan dalam mengembangkan financial technology (fintech) di Indonesia.

Menurutnya, pendidikan dasar yang diterima oleh masyarakat selama ini masih kurang cukup untuk menjadikan pribadi tersebut sebagai programmer yang mampu mengembangkan dunia fintech.

“Kita kan belajarnya dengan cepat karena selalu yg praktis-praktis saja yang dipelajari seperti tambah, kurang, kali, dan menghitung. Kita tidak pernah mengembangkan logika sehingga sekarang ini (tenaga kerja) dukung berkurang dari yang basic sampai programmer,” katanya saat di Auditorium Dhanapala, Jakarta, Rabu.

Darmin menuturkan peningkatan kualitas SDM untuk pengembangan fintech di Indonesia menjadi salah satu tantangan yang harus segera diantisipasi sehingga pada 2020 mendatang pemerintah akan fokus untuk memberikan pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Pemerintah dan otoritas mengantisipasi tantangan yang muncul dari pengembangan fintech di Indonesia, namun tetap membuka ruang adanya inovasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan adanya inovasi terutama dalam peningkatan kualitas SDM demi kemajuan fintech adalah investasi bagi masa depan sebab di era digital pekerjaan akan cepat berubah karena perkembangannya bersifat eksponensial.

“Ekonomi digital secara khusus adalah job masa depan. Ada yang tinggal enggak muncul lagi, ada yang baru dan akan lahir lagi. Fintech adalah salah satu area di mana job masa depan terus diciptakan,” katanya.

Selain itu, pertumbuhan digital di Indonesia yang semakin meningkat yakni dengan adanya nilai transaksi online mencapai Rp47,16 triliun pada 2018 atau naik sebesar 281,39 persen dari 2017 yaitu Rp12,38 triliun yang menandakan bahwa pemerintah harus terus memberikan fasilitas pendukung terhadap fintech agar dapat melaju dengan berbagai inovasinya.

Darmin melanjutkan melalui SDM yang berkualitas maka akan turut serta membantu pemerintah dalam memfasilitasi ekosistem pendukung fintech tersebut seperti perkembangan teknologi, big data, dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Diperlukan ekosistem yang baik dengan lembaga keuangan dan regulator kalau secara backbone untuk digital di Indonesia pemerintah sudah menyelesaikan sekitar 100 persen di kawasan timur Palapa Ring jadi kecepatan dan kualitasnya bagus di setiap daerah,” katanya.

Baca juga: OJK dorong perbankan lakukan inovasi digital dengan cepat

Baca juga: OJK: Regulasi Inovasi Keuangan Digital bersifat adaptif, ikuti pasar

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019