Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Rabu pagi, menguat tujuh poin menjadi Rp9.310/9.318 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya Rp9.317/9.320, karena pelaku berspekulasi membeli mata uang Indonesia. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu, mengatakan pelaku membeli rupiah, karena mereka memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) akibat laju inflasi Mei yang tinggi. Apabila BI Rate naik, maka selisih suku bunga antara rupiah dengan dolar AS akan semakin besar. Faktor ini akan mendorong investor asing lebih aktif bermain di pasar domestik ketimbang pasar lainnya, katanya. Kondisi ini, lanjut dia, juga akan memicu rupiah berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS sesuai dengan keinginan otoritas moneter Indonesia. BI menginginkan rupiah berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS yang menunjukkan rupiah berada pada posisi yang aman, ujarnya. Selain itu, menurut dia, keributan di silang Monas pada hari Minggu yang menimbulkan korban antara Front Pembela Islam dan Aliansi Kebangsan untuk Kebebasan Beragama dan Keyakinan yang menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar mulai reda setelah polisi menangkap para pelaku tersebut. "Kami optimis kondisi keamanan di Indonesia semakin membaik dan bisa memberikan kenyamanan bagi investor asing yang akan menempatkan dananya di pasar domestik," ucapnya. Menurut dia, peluang rupiah untuk bisa berada di bawah angka Rp9.300 semakin besar, didukung dengan membaiknya bursa regional dan masuknya BI ke pasar untuk memicu pergerakan rupiah lebih lanjut. "Kami memperkirakan rupiah akan berada pada kisaran antara Rp9.250 sampai Rp9.275 per dolar AS," ujarnya. Apalagi, lanjut dia, gejolak kenaikan BBM yang menimbulkan dampak negatif di segala bidang diperkirakan tidak akan berlangsung lama dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik. "Dengan semakin aktifnya investor asing bermain di pasar dan penyaluran kredit perbankan yang terus terjadi maka ekonomi nasional akan terus tumbuh," ucapnya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen sedikit berubah menjadi 105,05 dari sebelumnya 105,57, euro jadi 1,5451 per dolar AS dari 1,5410. (*)
Copyright © ANTARA 2008