Jakarta (ANTARA News) - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, BI Rate, masih menjadi kekhawatiran para pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mereka memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan mengalami tekanan pada Rabu ini.
Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah, mengatakan indeks masih akan mengalami penurunan karena kekhawatiran terhadap kenaikan BI rate yang akan diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur BI besok (Kamis 5/6).
Dia memperkirakan BI rate akan naik 25 basis poin karena tingginya inflasi pada Mei 2008 sebesar 10,38 persen (YoY) akibat kenaikan pangan dan BBM.
Kondisi ini yang menjadi pemicu turunnya indeks dalam dua hari terakhir ini dan masih sulit untuk "rebound" (naik kembali), jelasnya.
Tentang aksi korporasi beberapa emiten, lanjutnya, hanya akan menahan indeks untuk tidak turun terlalu tajam.
Sementara dari faktor eksternal, yakni bursa regional juga menunjukkan pergerakan negatif akibat melemahnya bursa Wall Street AS tadi malam.
Bursa Wall Street dengan indeks Dow Jones Industrial Average pada Selasa ditutup turun 100,97 poin atau 0,81 persen menjadi ditutup pada 12.402,85, karena kekhawatiran baru tentang sektor perbankan dan keuangan memukul sentimen para investor.
Turunnya Dow Jones ini langsung direspon negatif bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang dibuka turun 48,039 poin atau 0,19 persen di posisi 24.327,720.
Bursa AS dan Hongkong ini diperkirakan akan mempengaruhi perdagangan saham di BEI Rabu ini untuk kembali melanjutkan penurunan.
Pada penutupan Selasa (3/6), IHSG ditutup turun 23,954 poin menjadi 2.403,814 dan indeks LQ45 melemah 4,998 poin atau 0,97 persen ke posisi 508,064. (*)
Copyright © ANTARA 2008