New York (ANTARA News) - Diperkirakan 2 juta wanita telah terperangkap dalam industri seks setiap tahunnya di seluruh dunia, sementara tak terhitung anak dan wanita lainnya yang terpaksa masuk ke dalam pekerjaan berupah-rendah, PBB mengatakan, Selasa, dalam upaya baru memerangi perdagangan gelap wanita.
PBB mengatakan tidak ada angka statistik yang akurat, tetapi jumlah wanita yang diperdagangkan melintasi perbatasan tiap tahun dapat dua kali lipat jumlahnya jika hitungan itu mencakup orang yang terpaksa masuk ke dalam situasi domestik.
Wakil Sekjen PBB, Asha Rose Migiro, mengatakan konvensi internasional mengenai hak asasi manusia melarang perdagangan budak dan semua bentuk perbudakan, khususnya Deklarasi Universal mengenai Hak Asasi Manusia.
"Namun bahkan sekarang ini, jutaan orang -- sebagian besar wanita dan anak -- terpaksa masuk ke dalam perdagangan gelap manusia, yang artinya tidak lebih dari bentuk perbudakan modern," kata Migiro dalam perdebatan di Majelis Umum PBB, seperti dikutip DPA.
"Mereka diancam dengan kekerasan dan dihalangi keinginan mereka. Mereka dieksploitasi untuk seks, dipaksa bekerja, dan bahkan tewas untuk organ mereja."
Migiro minta pada pemerintah untuk mensahkan Protokol PBB untuk Mencegah, Menekan dan Menghukum Perdagangan gelap Orang karena kejahatan itu mengejutkan kesadaran semua orang. (*)
Copyright © ANTARA 2008