Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Rabu pagi, dibuka menguat seiring naiknya bursa saham regional Asia.
IHSG dibuka menguat 5,17 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.266,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,9 poin atau 0,19 persen menjadi 979,11.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan kisruh dari perang dagang AS dengan China membuat pelaku pasar kian cemas berinvestasi pada aset berisiko, termasuk ketidakpastian kapan kunjungan pejabat China ke Amerika Serikat untuk membahas perdagangan yang belum ditetapkan.
"Pelaku pasar, terutama pelaku domestik akan menyikapi sentimen ini yang kembali bisa menyulitkan bagi IHSG untuk bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini," ujar Alfiansyah.
Pejabat China dan AS tengah berupaya mencari jadwal pertemuan pada September untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan setelah Washington menolak permintaan Beijing untuk menunda tarif yang mulai berlaku akhir pekan lalu.
Sementara itu, kapan kunjungan pejabat China ke AS belum ditetapkan, meskipun belum tentu menjadi pertanda bahwa pertemuan tersebut batal.Jika AS benar-benar ingin mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan China, beberapa orang di AS harus menghormati konsensus, bekerja sama dengan pihak China dan kembali ke jalur yang benar.
Pemerintah China mengajukan keluhan terhadap kebijakan tarif impor AS kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Gugatan tersebut adalah ketiga kalinya China mengadukan tarif khusus yang diputuskan Presiden Donald Trump kepada WTO.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 4,73 poin (0,02 persen) ke 20.629,59, Indeks Hang Seng menguat 343,93 poin atau 1,35 persen ke 25.871,78, dan Indeks Straits Times menguat 11,05 poin (0,36 persen) ke posisi 3.101,68.
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 5,17 poin
Baca juga: Bursa Tokyo dibuka rontok, setelah saham-saham Wall Street jatuh
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah ikuti penurunan global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019